Lagi Lagi Beredar Rekaman Camat Kebun Tebu Agus Supriatna Di Duga Kordinir Dana Bimtek Hingga Potong 20%

Lampung Barat-Koranlibasnews.com
Polemik kasus dugaan korupsi dana pelatihan aparatur pekon tahun 2021 menggunakan dana desa yang merugikan keuangan negara sebesar 786 juta hasil audit inspektorat bakal menyeret banyak nama.

diantaranya sejumlah camat yang ada di Lampung barat di duga ikut terlibat menikmati aliran dana haram dari pelatihan bimtek yang menelan anggaran 1,2 milyar dana desa itu,kendati kasus ini sedang di dalami oleh pihak kejaksaan negeri Liwa dan setatusnya sudah di naik kan dalam tahap penyidikan.

Bacaan Lainnya

di karnakan di temukannya kerugian negara hasil audit inspektorat Lampung barat.

Kini beredar rekaman pembicaraan dan serta puluhan surat pernyataan dari sejumlah peratin khususnya di kecamatan kebun tebu bahwa di duga dari bunyi rekaman pembicaraan yang beredar camat Agus supriatna mengkordinir uang sejumlah 100 juta, dari 10 peratin di kecamatan tersebut yang langsung di serahkan ke ketua forum camat kabupaten Lampung barat serta langsung di potong oleh saudara Akmal sebesar 20% sembari berkata ini uang yang 20 juta itu ujar akmal.

kalau boleh saya minta 2 juta karna ketua porum camat kabupaten meminta uang tersebut lantas saya transper dan bukti transfernya masih saya simpan bunyi dari rekaman tersebut.

Awak media libas mencoba mengkonfirmasi Agus Supriatna prihal rekaman tersebut namun yang bersangkutan di telpon tidak menjawab dan di hubungi melalui whsaaf tidak di balas walau dalam keadaan aktif.

sekedar di ketahui menurut salah satu pengurus abdesi kabupaten yang juga sebagai bendahara BKAD Heri jadi yang memotong uang bimtek itu camat camat bukan saya dan ketua BKAD joheri Ismanto .

Saya dan ketua punya bukti semuanya baik itu Poto ,rekaman pembicaraan , pidio, dan surat pernyataan dari puluhan peratin dari kecamatan yang berbeda ujar Heri. Kami minta dalam kasus ini pihak kejaksaan harus teransparan dan berani membongkar ini semua jangan saya dan ketua saja yang akan di tumbalkan padahal kami berani bersumpah bahwa kami tidak pernah memotong anggaran tersebut.

Masih Kata Heri apalah arti kami ini,kami hanya seorang kepala desa ,di atas kami masih ada inspektorat,Dinas pemerdayaan masyarakat pekon (PMD)Camat. Semua data sudah terkemas dan akan kami bagi kan di kejaksaan agung,mabes polri, KPK RI, lsm penggiat anti korupsi, Pers.baik yang ada di Jakarta dan propinsi Lampung , ini ibaratkan pantun anak buah penghasil madu pimpinan menikmati kenapa di kala ada masalah peratin aja yang mau di tumbalin dan akan menjadi pelajaran kedepannya buat para kepala desa,serta pengurus abdesi kecamatan, serta pengurus Abdesi kabupaten Jangan mau di tumbalkan.

walau saya dan ketua di minta bupati untuk pasang badan serta melindungi camat camatnya gak mau lah kami ,yang makan uangnya camat serta pihak ke tiga kami berdua mau jadi tumbalnya , enak kami buka semua ke media dan aparat penegak hukum siapa sebenarnya yang korupsi, Selain rekaman camat kebun tebu beredar pula rekaman dari camat lainnya salah satunya rekaman sekcam batu berak beserta Camat,bahwa uang bimtek itu camat mat Suhyarlah yang mengkordinir uang dan memotong 20% jadi keterangan Umar Dani di kejaksaan pada waktu itu bohong semua kalau gak percaya coba kejaksaan temukan saya atau ketua dengan umar Dani di kejaksaan.

karena saya tanyakan langsung ke Umar Dani kenapa kamu bohong memberikan keterangan di kejaksaan padahal uang itu kamu berikan ke camat buka kesaya atau ketua ini ada rekamannya dari pak galih selaku sekcam batu berak .

Umar Dani menjawab saya dalam tekanan pihak kecamatan kata Umar Dani, untuk itu pengurus BKAD kabupaten Lampung barat meminta kepada pihak kejaksaan agar memanggil kembali peratin Canggu Umar Dani serta menanyakan kembali uang itu dia serahkan kesiapa kesaya apa kecamat ,kalau kesaya saya siap di temukan dengan yang bersangkutan kilah Heri.

Penulis : Regar/Marlin Libas

Editor : Redaksi

LIBAS GROUP banner 728x120 banner 728x90
BACA JUGA  Giat Paksin Di Pekon Sukajadi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *