Tulang Bawang-koranlibasnews.com Arma Orang tua dari pasien wanita usia 32 tahun bernama deska mengaku kecewa atas pelayanan dan keterbukaan informasi dari rumah sakit umum daerah menggala yang dinilai membuat bingung pihaknya ketika anak mereka dipulangkan dalam keadaan tidak sadar diri alias belum membaik keadaannya , (10/03/2022).
Karena dinilai membingungkan tersebut,Ibu pasien mengaku awalnya hal tersebut terjadi pada Jumat, 04 maret 2022 kemarin saat anak perempuan saya mengalami sakit kejang-kejang dirumah lalu saya sebagai orang tua panik akhirnya dibawa yang bersangkutan ke RSUD Menggala untuk mendapatkan perawatan namun pada tanggal 07 maret 2022 anak saya disuruh pulang ketika kondisi nya belum membaik.
Lanjut ibu pasien menceritakan, setelah sampai dirinya bersama keluarga di RSUD menggala ditangani oleh nakes dan dilakukan perawatan berupa infus serta diberikan obat-obatan dan dilakukan rawat inap .
Keesokan harinya anak saya dilakukan tes swab oleh pihak medis ,setelah swab dilakukan anak saya di nyatakan positif covid-19 apabila anak saya ingin dirawat dan ditangani lebih lanjut maka saya disuruh tanda tangani surat yang diberikan pihak Rumah Sakit namun saya dan pihak keluarga menolak .
“Awalnya semua berjalan baik baik saja dan sudah dilakukan rawat inap sebelum dilakukan test swab , namun setelah dilakukan test swab dan setelah hasil Swab nya keluar anak saya di nyatakan positif covid-19 , tiba tiba pada tanggal 07 maret 2022 pihak rumah sakit melalui nakes melakukan hal yang diluar dugaan menyuruh anak saya isolasi mandiri dirumah tanpa ada pemberitahuan terlebih dahulu ketika anak saya sudah dirawat inap selama tiga hari , ” kata ibu pasien, kamis(10/3/2022).
Lebih lanjut ibu pasien juga menyampaikan, jika memang hasil swab anak saya positif covid-19 kenapa pihak Rumah sakit tidak menunjukkan hasil swab nya ke kami seolah-olah kami pihak keluarga tidak pantas melihat hasil swab tersebut padahal awal masuk rumah sakit anak saya tidak menunjukkan gejala covid-19 dia hanya sakit kejang-kejang” ungkap nya.
ia menambahkan, seharusnya RSUD Menggala tidak melakukan hal seperti itu kepada anak saya, Mengingat keselamatan dan kesehatan setiap orang itu penting dan harusnya tidak ada perbedaan dalam setiap layanan yang diberikan ke para pasien.
“Ini anak saya belum membaik kondisi nya namun disuruh pulang oleh nakes , saya kan jadi bingung jika arahannya seperti ini, jika terjadi sesuatu bagaimana dengan anak saya”,ungkapnya
Lanjutnya, yang aneh nya kenapa surat pernyataan pulang anak saya tidak diberikan kepada kami justru malah di letakkan didalam bungkus obat anak saya , isi dalam surat itu disuruh isolasi mandiri selama 14hari dirumah jika memang anak saya covid-19 kenapa ketika saya selaku orang tua pasien di test swab hasil nya negatif.tim
Penulis : Sukir tim libas
Editor : Redaksi