Gubernur Sulteng Berkunjung ke Smelter Tembaga PT.Wanhong di KEK Palu, Ini Penegasannya

PALU-koranlibasnews.com Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura didamping Kadis PU dan Tata Ruang Ir.Basir Tanase mengunjungi lokasi Smelter Tembaga PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization di KEK Pantoloan Palu, Jumat (6/1/2023).

Dalam kesempatan itu, Gubernur H.Rusdy Mastura memberikan dukungan sepenunnya atas masuknya investasi PT.Wanhong di Sulteng dengan membangun Smelter Tembaga dikawasan KEK Pantoloan Palu.

Bacaan Lainnya

Dalam kesempatan itu, Manajemen Perusahaan Andre Pahleci mengatakan, PT Wanhong Nonferrous Recycling Utilization bersama PT PAM sebagai holding mulai awal tahun ini akan mengoperasikan smelter dengan dua tungku pembakaran tembaga.

Dikatakan, Smelter PT Wanhong by PT PAM ini berada di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kota Palu dengan luas konstruksi bangunan 8 sampai 11 hektar area.

Andre Pahlevi menguraikan, untuk satu tungku pabrik baja milik PT Wanhong ini diperkirakan akan mempekerjakan tenaga sebanyak 100 orang lebih, Jika dua tungku berarti ada 200 orang lebih tenaga kerja yang diserap.

“Satu tungku 105 orang. Itu khusus bekerja di tungku,” ujar Andre Pahlevi kepada sejumlah wartawan, jumat (6/1/2023).

Andre menyebut, dua tungku smelter PT Wanhong ini melakukan pembakar raw material sebanyak 3000 ton, dan operasionalnya bisa
Tiga kali dalam satu hari.

Karenanya, jika dalam sehari 2 tungku beroperasi tiga kali, maka jumlah total raw material yang dibutuhkan sebanyak 9000 ton.

“Makanya, kami siap menghandel bahan atau komoditas tembaga selain di Suleng, termasuk tambang tembaga desa Oyom yang dikelola Koperasi Tambang Rakyat setempat, kami juga akan menghandel dari wilayah lain seperti Gorontalo dan lain-lain,” tegas Andre.

BACA JUGA  Baru 6 Bulan Menjabat,Ini Komitmen Kakanwil Kemenkumham Sulteng Terkait Pelayanan

Dalam kesempatan yang sama, Gubernur Sulteng H.Rusdy Mastura juga menegaskan, terkait rekomendasi yang diberikan ke PT Sulteng Mineral Sejahtera (SMS) itu hanya untuk pertambangan emas.

” Jadi, PT.SMS hanya direkomendasikan sebagai bapak angkat sejumlah koperasi tambang Emas di desa Oyom, tidak direkomendasikan untuk urusan koperasi tambang tembaga, jangan dicampur baurkan” tekan Gubernur.

Menurut Gubernur, Emas di Desa Oyom, Kecamatan Lampasio, Kabupaten Tolitoli dikelola koperasi warga setempat.

Ditegaskan, PT SMS sebagai bapak angkat atau pihak yang mendanai koperasi di desa tersebut sesuai dengan data yang ada.

“Disana itu banyak pembeli-pembeli emas. Itu yang bikin rusak, pembeli-pembeli yang kecil-kecil,” pungkasnya. ##

LIBAS GROUPbanner 728x120

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *