Walikota, Wisudawan Harus Miliki Kaedah Memberikan Perdamaian

Tebing Tinggi, koranlibasnews.com
Jika cara berfikirnya secara paktis dan prakmatis saja tanpa analisa dan tidak memikirkan dampaknya itu bukan berfikirnya seorang sarjana dan belum layak diwisuda.

Wisudawan-Wisudawati memikul tanggung jawab sebagai seorang cendikiawan tentunya bertindak, bersikap dan berfikir haruslah intelektual tidak bisa sembarangan.

Bacaan Lainnya

Hal ini disampaikan Walikota Tebing Tinggi H.Umar Zunaidi Hasibuan saat menghadiri pelaksanaan Wisuda 94 oraharus miliki ng mahasiswa STAIS Tebing Tinggi Deli angkatan ke IX Sabtu (8/12) di GOR Asber Nasution yang juga dihadiri Kepala Kopertis Wilayah IX Sumut yang diwakili Sekertaris Kopertis Dr.Ansari Yamama.MA.

Dikatakannya beban berat lainnya para Wisudawan/wati tamat dari perguruan tinggi Islam yang berazaskan il alamin yang memiliki kaedah memberikan perdamaian, dan kesejukan bukan pertengkaran dan pertikaian.

Menjadi seorang sarjana bukan harus mendapatkan perlakuan istimewa, diluar negeri sudah tidak ada lagi orang yang memakai titel sarjannya karena semua sudah sarjana, di indonesia masih digunan titel karena sedikit yang masih sedikit yang berpendidikan tinggi.

Saat sekarang ini para wisudawan/wati mengimplementasikan ilmu yang dimiliki kepada masyarakat melalui sebuah pengabdianyang sebaik-baiknya, orang karya berdema dengan hartanya, ulama berderma dengan tausyiahnya, para fakir dan duafa berderma dengan doanya, dan para ilmuan berderma dengan ilmunya.

Disampaikan Walikota menuntut ilmu itu tidak pernah berhenti kecuali sampai keliang lahat, saat ini sedang terjadi Revolusi Industri 4.0 mulai mengurangi peran manusia mengalihkannya kepada robot, digital atau electronik.

BACA JUGA  WALIKOTA TEBING TINGGI : PENYEDIAAN FASILITAS MES MAHASISWA TEBING TINGGI DI MEDAN MENJADI PRIORITAS

Untuk itu kita harus sadar mencari peluang yang tidak bisa dikerjakan robot, seperti perasaan, tidak memiliki kreatifitas dan inovasi serta inovasi inilah bagian dari manusia.dan kita harus siap bersaing dengan hal tersebut.

Jangan cepat puas, bergerak maju harus dilakukan terus menerus dan jangan katakan capek dan terus memperbahrui,tanggung jawab utama wisudawan adalah diri sendiri, orang tua, masyarakat dan bangsa negara.

Jangan pernah melupakan almamater karena dia adalah ibu kita kedua yang menjadikan orang yang berkarakter dan berilmu, katanya.

Reporter: MS
Editor : Yanto

LIBAS GROUPbanner 728x120

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *