Tim Investigasi Media Libas News Ketika Konfirmasi Dengan Kasih Kesra Kecamatan Bulok
Tanggamus-koranlibasnews.com Kasi Kesra Kecamatan Bulok BUNGKAM tidak mengetahui data penerima Bansos PKH di wilayahnya .
Hal itu saat Tim Investigasi Media Libas News mengkonfirmasi pihak Kasi Kesra membantah ketidak tahuan karena pihak pendamping PKH tidak mau terbuka soal data penerima manfaat program pusat itu.
Jangankan untuk mengetahui nama penerima manfaat.
Jumlah penerima manfaat PKH saya tidak tahu di semua Pekon.
Kata Kasi Kesra saat ditanyakan data penerima PKH ia jawab bungkam tidak tau jelas ko bisa padahal yang namanya bantuan sosial seharusnya Kasi Kesra punya data kan beliau selaku Pembina di bidangnya .
Masalah PKH yang di duga ada pemotongan oleh oknum Pendamping PKH di tiap Pekon terutama Pekon Napal ,Suka Agung,dan Suka Agung Barat menjadi polemik, karena masyarakat menuding Pemerintah Pekon yang melakukan pendataan.
Padahal masalah data tidak diketahui Pemerintah di tiga Pekon tersebut .
Perlu di garis bawahi Para Kepala Pekon Sekecamatan Bulok tidak pernah tau warga kami nama nama penerima PKH ujar Sekretaris Pekon Napal saat di mintai keterangan Tim Investigasi Media Libas News.
Diakuinya, di Pekon Napal sangat banyak warga miskin yang tidak tercakup dalam program PKH.
Sedangkan berdasarkan laporan perangkat Pekon lainnya, penerima Bansos PKH kebanyakan warga yang hidup diatas garis kemiskinan.
Kita harap ada perubahan data PKH.
Sehingga warga miskin lainnya bisa menikmati Bansos tersebut,” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Pekon Suka Agung dan Sukaagung Barat juga Menyatakan hal yang sama karena hingga saat ini belum mengetahui dengan jelas penerima manfaat PKH di Pekonya.
Kita juga tidak tahu jumlah penerima PKH. Karena pihak pendamping tidak memberikan soal data riel KPM PKH Ungkap Kepala Pekon Suka Agung yang senada dengan Kepala Pekon Suka agung Barat.
Diakui dia, pihaknya sudah bersama Kepala Pekon lain sudah berkoordinasi dengan Kasi Kesra Kecamatan Bulok juga tidak ada jawaban bahkan terkesan ketidak tahuan apalagi saya Para Kepala Pekon Sekecamatan Bulok .
Di lain tempat Ketua Tim Investigasi Media Libas News angkat bicara terkait Komentar atau tanggapan Kasi Kesra Kecamatan Bulok menunjukkan ketidak mampunya dalam melaksanakan tugas sebagai Pembina di dalam pendampingan Bantuan Sosial yang bersumber dari pusat di Sini Juga Kepala Pekon Terkesan Menutup Nutupi Terkait Bantuan PKH dan BPNT yang ada di Pekonya.
Apa yang disampaikan di Beberapa edisi pemberitaa Media online Libas News tersebut hanya merupakan bela diri semata karena kepanikan tanpa memahami persoalan sebenarnya yang dilakukan oknum pendamping PKH di tiga Pekon kepada para KPM.
Sebelumnya masyarakat penerima manfaat PKH pernah mengeluhkan oknum pendamping PKH melalui ketua kelompoknya melakukan pengumpulan Kartu ATM dan Buku Tabungan milik seluruh KPM yang ada tiga Pekon tersebut.
Setiap pencairan dana PKH oleh oknum pendamping tersebut, selanjutnya oleh pihak pendamping membagikannya kepada seluruh KPM setelah di tarik melalui e-Briling sebesar 375 ribu rupiah per triwulan tanpa para KPM mengetahui berapa jumlah yang seharusnya mereka terima, ditambah lagi harus memberikan 10.000 rupiah dengan dalih uang kas selain ada potongan 20.000 sampai 30.000 rupiah yang dilakukan oknum Ketua kelompok bersama oknum pendampingnya.
Dua hal inilah yang dilakukan oknum pendamping sehingga di keluhkan para KPM PKH di tiga Pekon .
Melalui Tim Investigasi Media Libas News akan menindak lanjuti pengaduan masyarakat ini, namun sampai berita ini ditulis kembali belum ada tindakan dari Kasi Kesra Kecamatan Bulok selaku Pembina .
Fikri Yanto.SH selaku Ketua Tim Investigasi Media Libas News menegaskan kasus seperti ini juga banyak terjadi, Lanjutnya, sehingga para penerima manfaat PKH akan melaporkan kepada pihak berwajib untuk diproses secara hukum.
Terakhir dari masyarakat penerima manfaat berharap kasus ini bisa menjadi terbuka atau terang benderang Oleh karena itu guna mengangkat atau membuka kasus ini, KPM meminta Tim Investigasi Media Libas News untuk mengawal kasus yang membuat masyarakat resah, khususnya masyarakat ketiga Pekon . pungkasnya
Penulis : Tim Libas
Sumber : KPM PKH
Editor : Redaksi