Sarolangun-koranlibasnews.com Berawal dari protes warga yang tidak memiliki identitas KTP kepada petugas KPPS.Karena tidak bisa gunakan hak nya dalam pelaksanaan pemilu.Petugas menjelaskan kalau mau memilih harus memiliki KTP.
Kemudian petugas PPK memberikan pengertian,menjelaskan kami selaku PPK hany pelaksana,semua ada aturan. Akan tetapi massa tidak puas dan tidak terima penjelasan,kerumunan massa langsung mendatangi KPU untuk meminta penjelasan.
Di tempat sudah dilakukan pengamanan dalmas awal dan dalmas inti. Arahan dan pemeberitahuan sudah di lakukan,sudah diberikan pengertian oleh petugas gabungan kepolisian dan TNI. “kalau belum puas silahkan ke kpu,” ujar salah seorang petugas. Di tempat yang sama,salah seorang warga juga protes kemudian dilakukan pengawalan membawa kotak suara ke PPK.
Massa meminta agar penghitungan ulang suara karena ada kejanggalan dalam rekapitulasi penghitungan suara. “pokonya kami minta buka kotak suara,hitung ulang.. hitung ulang, apo dio PPK ko… Keluar PPK, PPK curang!. hitung ulang. Buka kotak suara,satu suara dari kami ikut menentukan masa depan bangsa ini pak!,warga kami masih ada yang tidak bisa ikut memilih,” tambah salah seorang warga.
Di sela kericuhan,Kabag Ops Polres sarolangun,menginstruksikan kepada massa jangan sampai anarkis, boleh menyampaikan aspirasi tapi jangan anarkis, apabila anarkis kami akan mengambil tindakan tegas. “Jangan sampai anarkis,silahkan sampaikan aspirasi”ujarnya Massa tidak dapat mengendalikan diri,sehingga tim gabungan pengamanan yang ada di KPU,mengambil tindakan awal.
Dengan penyemprotan water canon dan amankan seorang massa yang diduga sebagai dalang propokator. Petugas kembali beri tembakan peringatan ke atas agar massa mundur.salah satu dari massa terkapar,terkena tembakan dan dibawa petugas untuk perawatan. Setelah tim raimas menguasai massa,ambil tindakan tegas berupa peringatan dan penembakan ke atas, massa akhirnya mundur dan membubarkan diri,situasi kembali kondusip. Rangkaian kegiatan tersebut hanya bentuk dari simulasi yang di gelar oleh Tim Raimas dari Polres sarolangun di bantu Tim dari TNI,dalam upaya pengamanan pemilu 17 april 2019.
Simulasi berlangsung dramatis, sebagai usaha antisipasi berbagai permasalahan yang akan terjadi di saat pra pemilu maupun pasca pemilu mendatang,Selasa (2/4). Dalam rangkaian simulasi pengamanan, dimulai saat masa tenang 14-16 april bahwa tidak ada kegiatan apapun,termasuk pemasangan APK.Petugas melakukan patroli tim gabungan berupa penertiban APK yang masih terpasang oleh Satpol PP yang dikawal aparat kepolisian.
Kapolres Sarolangun AKBP Dadan Wira Laksana melalui Wakapolres Kompol Atrizal mengatakan dimulai dilakukannya pelepasan petugas dan berjaga di kantor KPU. Tim terpadu dari tingkat kecamatan juga melakukan patroli, apabila masih ada pemasangan APK, maka akan dilakukan penertiban APK. “Juga di lakukan pengawalan dan pengamanan pendistribusian logistik ke TPS hingga pada hari H, pemilihan umum 17 april,” katanya
Penulis : Pen Libas
Editor : Fikri