TOLITOLI-koranlibasnews.com Bupati Tolitoli Amran Hi. Yahya didampingi Ny. Sriyanti Amran Hi. Yahya bersama Wakil Bupati Tolitoli Moh. Besar Bantilan dan Ny. Caroline Moh. Besar Bantilan menghadiri Peringatan Penobatan Raja Tolitoli atau Matanggauk di Pantai Gaukan Bantilan Kelurahan Nalu Kecamatan Baolan Kabupaten Tolitoli, Selasa Pagi (06/12/2022).
Acara prosesi Matanggauk diawali dari Rumah Adat Tolitoli, setelah itu pengusungan Raja Tolitoli ke-17 Hi. Moh. Saleh Bantilan, SH., MH dari Rumah Adat menuju Pantai Gaukan Bantilan diiringi dengan rabana dan dikawal oleh pasukan sumpit. Dilanjutkan dengan Raja Tolitoli menuju ke Batu Lantung didampingi Bupati Tolitoli, Wakil Bupati Tolitoli, Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli, Putra dan Putri Raja Tolitoli, Ketua Dewan Adat Tolitoli, Ketua Dewan Adat Dondo, Ketua Dewan Adat Dampal.
Pada kesempatan itu Raja Tolitoli ke-17 Raja Deibabo Lantung Hi. Moh. Saleh Bantilan, SH., MH dalam sambutannya menyampaikan bahwa Matanggauk diulang kembali karena ini merupakan event Nasional untuk mengembangkan pariwisata. Budaya itu adalah “Hablu Minannas” yang artinya hubungan antara manusia dengan manusia. Lanjut “Siapapun, dari manapun, suku dan agama apapun selagi orang itu membangun Negeri atau Daerah ini adalah putra Daerah .” tegas Raja Tolitoli.
Sementara itu Bupati Tolitoli dalam sambutannya mengatakan Kabupaten Tolitoli merupakan salah satu wilayah pegunungan di Sulawesi Tengah dan mempunyai beberapa sungai dan pulau.
Secara administratif Kabupaten ini terdiri dari 10 Kecamatan 103 Desa dan 6 Kelurahan dengan jumlah penduduk mencapai 225.154 jiwa menurut sensus penduduk tahun 2020.
Salah satu potensi tersebut adalah bidang pariwisata yang didukung oleh panorama alam yang indah memiliki potensi budaya yang memikat serta produk unggulan Daerah yang khas, potensi pariwisata yang luar biasa ini mendorong Pemerintah Kabupaten Tolitoli meningkatkan keseriusan dari waktu ke waktu dalam mengembangkan sektor pariwisata.
Sejalan dengan itu pengembangan sektor pariwisata terus diupayakan dengan kebijakan melestarikan nilai-nilai budaya, melestarikan obyek wisata alam dan obyek wisata cagar budaya serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat.
Dikatakan, Festival Budaya Tolitoli yang dilangsungkan saat ini merupakan salah satu agenda rutin setiap tahun dalam rangka melestarikan Budaya Tolitoli. Seni dan budaya yang ada di Tolitoli merupakan jati diri maupun identitas Bangsa Indonesia sebagai kekhasan Budaya Nasional, oleh karena itu keberagaman seni dan Budaya yang ada di Daerah (Tolitoli) ini menjadi aset yang harus terus dilestarikan dan dikembangkan.
Turut hadir dalam acara tersebut Tim Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Koordinator Infrastruktur Digital Ekonomi Kreatif Kementrian Paregraf RI Kurnia Zaky Satria, Gubernur Provinsi Sulawesi Tengah diwakili Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Sulawesi Tengah Dra. Diah Agustaningsih, M. Pd, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah Kabupaten Tolitoli bersama ibu, Sekretaris Daerah Kabupaten Tolitoli, para Pejabat dan Pimpinan Unit Kerja Lingkup Pemerintah Daerah Kabupaten Tolitoli, Pimpinan Instansi Vertikal, BUMN dan BUMD se-Kabupaten Tolitoli, para Pemangku Adat se-Kabupaten Tolitoli, Tokoh Adat, Tokoh Agama, Tokoh Perempuan, Tokoh Pemuda dan Tokoh Masyarakat, serta para undangan lainnya.
(Tim Liputan Bagian Prokopim Setdakab Tolitoli)