Sukabumi, koranlibasnews.com
Kamis, 27/09/18, bertempat di GOR SMAN 1 Kota Sukabumi, Guru – guru Honorer yang ada di kota Sukabumi berkumpul di GOR SMAN 1 Kota Sukabumi untuk melaksanakan Do’a Istighosah dan juga Sholat Dhuha bersama yang mana acara tesebut di mulai pada pukul 09.00 WIB. acara yang juga di gagas oleh PGRI Kota Sukabumi dan Presidium Perduli Honorer Kota Sukabumi tersebut di hadiri oleh hampir 1000 guru honorer yang ada di Kota Sukabumi.
Menurut Dudung selaku ketua PGRI Kota Sukabumi mengatakan bahwa ini adalah ending dari kegiatan yang di mulai seminggu yang lalu yang mana para guru honorer melakukan aksi mogok mengajar selama satu minggu.
Jadi pada hari ini kami mengundang baik para guru honorer, para kepala sekolah, guru PNS, dan juga para Ulama yang ada di kota sukabumi untuk kita bersama memanjatkan Do’a lewat Do’a Istighosah memohon kepada Allah SWt agar cita – cita atau keinginan kawan – kawan kita khususnya para guru honorer agar bisa terwujud keinginannya diangkat menjadi PNS.
Sementara saat di tanya oleh kontributor Libas News perihal Surat yang di layangkan oleh PGRI Jawa Barat kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang memperjuangkan nasib para guru honorer di jawa barat yang mana surat nya pada minggu yang lalu sudah di layangkan ke Kemenpan RB Dudung menjawab bahwa setelah surat tersebut di layangkan oleh PGRI Provinsi Jawa Barat ke Kementerian PANRB, maka Kementerian PANRB menjawab surat tersebut dengan poin 3 hal mengenai jalur honorer yang harus di tempuh oleh honorer yaitu, yang pertama adalah adalah jalur CPNS, Jalur P3K, yang ketiga adalah yang tidak masuk CPNS dan P3K maka nanti di usahakan ada UMR.
Menurut Dudung sebetulnya di poin jawaban ketiga tersebut Sebetulnya itu bagus ya ada UMR untuk semua guru honorer akan tetapi yang menyedihkan bagi kami adalah tidak ada pengangkatan guru honorer menjadi PNS, namun kita tetap melihat kedepan nya dan terus meminta ke Kementerian PANRB agar mendengarkan suara aspirasi guru honorer agar di dengar tentang keinginan nya agar bisa di angkat menjadi PNS.
Menurut Sekretaris PGRI Kota Sukabumi Histato menambahkan pada prinsipnya kita terus berikhtiar dan berdoa agar keinginan para guru honorer dapat terwujud yaitu dengan di angkatnya menjadi PNS, dan Insya Allah kita mungkin akan melayangkan Surat kepada Bapak Presiden Joko widodo untuk bisa mendengar suara aspirasi dari para guru honorer tentang keinginannya, dan juga meminta agar Kementerian PANRB untuk mencabut Peraturan Menteri PANRB Nomor 36 tahun 2018, dan juga meminta agar agar UU nomor 65 tahun 2014 tentang ASN harus di revisi, dan Ketua Presidium Perduli Honorer Kota Sukabumi Syarif Hidayatullah mengatakan bahwa harapan kami adalah meminta kepada Pemerintah Daerah agar Rekruitmen CPNS di tunda sementara waktu karena perlunya kiranya tuntutan kami agar Undang – undang ASN bisa di revisi agar lebih memperhatikan lebih jauh kepada honorer, dan juga Pemerintah daerah mudah – mudahan dapat memberikan solusi untuk meningkatkan kesejahteraan para honorer agar lebih terjamin daripada kehidupan para tenaga honorer.
Acara yang juga di hadiri oleh mantan Walikota Sukabumi yang juga sebagai Dewan Penasehat PGRI Kota Sukabumi M. Muraz dan juga di pimpin Doa oleh Ketua Yayasan Ponpes Al – Fath Kota Sukabumi menambah suasana Doa Istighosah bersama menjadi lebih khidmat. (B09)