Tanggamus-koranlibasnews.com Warga sepuluh Pekon/Desa di kecamatan pematang Sawa kabupaten Tanggamus, berharap pemerintah membangun jembatan Permanen yang dapat dilalui kendaraan untuk meningkatkan perekonomian warga, karena sejak beberapa tahun terakhir warga hanya mengandalkan Jembatan darurat terbuat dengan potongan batang kelapa dan potongan potongan kayu, Dengan kondisi sangat memperihatinkan sebagai jalur konektivitas.
Adapun jembatan pohon kelapa sepanjang kurang lebih puluhan meter dengan lebar 1,5 meter tersebut adalah akses utama warga untuk menjual hasil pertanian dan perkebunan ke pusat kecamatan atau kabupaten.
Kepala Pekon Guring dan Waynipah menjelaskan, kondisi jembatan batang di wilayahnya sangat memprihatinkan karena landasan jembatan terbuat dari kayu yang mudah lapuk jika terkena hujan dan panas.
Lebih lanjut, warga Pekon lainya berharap pembangunan jembatan permanen dapat segera dikabulkan oleh Pemkab Tanggamus terlebih karena selama ini warga harus mengeluarkan biaya ekstra untuk membawa dagangan mereka.
Selain itu, keberadaan jembatan juga dapat mempersingkat jarak warga untuk sampai ke pusat kecamatan, dibandingkan dengan menggunakan jalan lain yang lebih jauh dengan kondisi yang rusak.
Melalui media kami berharap mendapat perhatian terutama dari Bupati Tanggamus,” jelasnya
Kepala pekon juga menjelaskan Jembatan darurat yang di Muara Keramat ini adalah Jembatan penghubung antara dua pekon/Desa yaitu Pekon Guring dengan Pekon Waynipah dan Jembatan ini merupakan akses utama warga dari delapan Pekon/Desa yang lain nya, seperti Pekon/Desa Tampang Tua, Tampang Muda,Martanda,Kaur Gading,Way Asahan, Karang Berak, Teluk Berak, Pesanguan, dan kebanyakan warga nya berprofesi sebagai petani yang semua hasil dari petani keluar untuk dijual melalui jembatan darurat tersebut,ke kacamatan atau kabupaten”, ucap kepala pekon.
Sebagai Kontrol Sosial Masyarakat awak media saat melintas di lokasi jembatan darurat tersebut menemui salah satu warga yang kebetulan sedang bergotong royong secara swadaya di lokasi jembatan Bapak Syaripudin mengungkapkan ” Jembatan darurat itu saat ini kondisi nya memperihatinkan karena landasan nya menggunakan kayu yang selalu harus di ganti karena lapuk terkena hujan dan panas.
Bahkan hampir setiap bulan, warga harus menyiapkan landasan kayu yang selalu patah karena terlindas sepeda motor dan mobil dengan beban berat,” ucap nya.
Sehingga warga berharap Pembangunan Jembatan Permanen dapat dikabulkan oleh dinas terkait di pemerintah kabupaten Tanggamus, karena sudah bertahun tahun warga harus mengeluarkan biaya ekstra dengan selalu rutin berswadaya bersama sama dengan kepala pekon setempat.
Sedangkan keberadaan jembatan itu tidak jauh dari kantor kecamatan, Dengan tidak adanya jalan alternatif yang lain, hanya satu satu nya jalan penghubung walaupun sangat berisiko terpaksa dilalui dengan harus ekstra hati-hati.
Sudah beberapa kali di beritakan baik media online maupun cetak, tetapi belum juga ada tindakan dari pemerintah kabupaten, Melalui media kami berharap segera mendapatkan perhatian terutama dari pemerintah terkait: Kabupaten,” katanya.
Penulis : Akmal/Sukriyono Libas
Editor : Redaksi