Sarolangun,koranlibasnes.com Selain Dana Desa melalui APBN,Program Percepatan Pembangunan Desa dan Kelurahan(P2DK)adalah salah satu program di Desa melalui Anggaran APBD II Kabupaten Sarolangun.
P2DK merupakan program unggulan Bupati untuk Desa dan Kelurahan dengan pagu Anggaran 200 juta rupiah per Desa dan kelurahan.
Dari total keseluruhan 159 Desa dan kelurahan yang ada di Kabupaten Sarolangun,anggaran pertahun di keluarkan APBD II sebesar 3.8 milyar rupiah.
Di duga riil realisasi di lapangan kurang tepat sasaran dan berbagai permasalahan yang timbul menjadi kan program unggulan terkesan sia sia.
Salah satu Desa Barkun kecamatan Limun kabupaten Sarolangun,Dana P2DK di pergunakan untuk tanaman Cabe Merah dengan lahan seluas 4 Ha.
Total 200 juta dengan rincian 190 juta di belanjakan bibit cabe,pupuk dan obat pelengkap pemeliharaan dan sisa nya 10 juta untuk operasional dan lain nya.
Informasi yang di terima dari masyarakat program tersebut kurang maksimal,cabe yang sudah di tanam banyak yang mati terkesan tanpa perawatan.
Lahan perkiraan awal 4 ha(Hektare),itu pun terkesan tidak sesuai riil yang ada di lapangan.Bedasarkan infomasi tersebut wartawan libasnews.com kroscek ke lapangan.
Salah satu nara sumber yang merupakan putra Asli kecamatan limun James,saat di temui menjelaskan terkait program tersebut.”Program tanaman cabe merah tersebut banyak yang mati,ada yang bisa panen tapi sebagian di pastikan gagal panen”Ujar beliau.
Lantas ia kembali menambahkan,
“Semua lahan dari 16 titik itupun total ke seluruhan nya jika menurut tafsiran saya, tidak sampai 4 Ha.Cuma jangan salah,ketika ada yang kroscek ke lapangan,Lahan cabe di tunjuk oleh kades bisa jadi milik pribadi masyarakat setempat”tegas nya kamis(24/01/19).
Terpisah Kepala Dinas Pemerintahan Masyarakat dan Desa(DPMD) Mulyadi S.Sos melalui Kepala bidang UEM dan TTG Ali Umar S.Pdi.M.Si menjelaskan,
setelah beliau(Mulyadi-red)beserta tim kroscek langsung ke lapangan pada hari senin 21 januari 2019.
Beliau tekan kan agar Kades Marbawi selaku Kuasa pengguna Aggaran untuk menyampaikan perkembangan selanjut nya ke Dinas PMD.Dan di tegas kan agar semua lahan yang masih bisa di panen di foto dan di antar ke Dinas.Dari lahan 4 ha yang terdiri 16 titik lokasi kebun cabe sekitar 5 titik yang bisa di pantau saat itu di sebabkan cuaca hujan ketika turun lokasi.Di tunggu hingga Kamis(24/01/19) belum datang ke Dinas untuk hal tersebut.
“memang ada yang mati dan sebagian bisa panen,dari 5 titik yang telah kita pantau 2 titik di antaranya memang mati.Jika melihat dengan anggaran P2DK tersebut,hasil yang bakal di panen jelas tidak se imbang”Ujar Ali Umar
Dinas DPMD juga menghimbau Marbawi selaku Kades Barkun agar bisa mempertahan kan tanaman cabe yang tersisa hingga sampai panen.Lantas ke depan agar tetap menyampaikan perkembangan program tersebut ke Dinas DPMD.
“Kita himbau agar Kades mempertahan kan tanaman cabe yang tersisa hingga bisa di panen,terus agar menyampaikan perkembangan selanjutnya” tutup Ali umar saat di jumpai di ruang kerja nya Kamis(24/01/19).
Terkait program P2DK yang di duga gagal panen tersebut,Kepala Desa Barkun Marbawi saat di hubungi wartawan Libasnews.com Via seluler 08228297xxxx beliau menjelaskan bahwa semua sudah sesuai dengan petunjuk teknis kegiatan.
Jika cabe yang mati itu pun bisa jadi di karenakan kurang di rawat oleh penerima bantuan.Untuk luas lahan yang di gunakan marbawi memastikan semua 4 ha terdiri 16 titik milik masyarakat penerima.”Namo nyo tanaman hidup pasti ado yang mati,karena bisa jadi akibat dak di peliharo.
Namun yang jelas dak mati seluruh nyo dari luas lahan 4 ha ado yang masih hidup”ujar marbawi,Lantas beliau menambahkan,”Yang jelas sayo selaku kades sudah melaksanakan semua sesuai dengan petunjuk teknis yang ado”tutup marbawi kental dengan dialek daerah Kamis(24/01/19).
Penulis : Pen Libas
Editor : Fikri