Kasus Stunting Tinggi Masyarakat Diedukasi Penanganan Dan Pencegahannya

MAGELANG-koranlibasnews.com Dalam Rangka Penguatan Intervensi Stunting, yang digelar oleh Puskesmas Windusari, Senin (7/9/2020).

Kegiatan ini dilakukan di Aula Kantor Camat Windusari Kabupaten Magelang dan dihadiri pejabat lintas sektoral di wilayah Windusari.

Bacaan Lainnya

Camat Windusari, Subiyanto mengatakan stunting lebih banyak disebabkan kurangnya asupan gizi anak pada 1000 hari pertama kehidupannya. Sementara faktor ini disebabkan kurangnya pemahaman orang tua terhadap kesehatan anak pada masa tumbuh kembangnya.

Menurut Subiyanto hal itu diawali dengan rendahnya pendidikan, berlanjut dengan pernikahan dini, kurangnya pemahaman pengasuhan, pelayanan kesehatan, dan seterusnya hingga terjadinya stunting pada anak.“Hal ini merupakan mata rantai atau lingkaran yang harus diputus melalui kerjasama berbagai pihak,” katanya.

LibasIMG-20200908-WA0007

Drg. Rury S. dari Puskesmas Windusari menyampaikan tingginya kasus stunting di Windusari mendorong Dinas Kesehatan dan Puskesmas mengajak lintas sektoral untuk bersama-sama menangani stunting. Program penanganan ini sudah dimulai 16 Maret 2020 lalu, namun karena pandemi Covid-19 sehingga tertunda.
“Baru pada Agustus 2020 lalu kita mulai lagi melaksanakan program. Bersama berbagai pihak lintas sektoral kita bersama-sama mengedukasi masayarakat menangani dan mencegah stunting,” paparnya.

Selanjutnya drg. Rury mengatakan pada 12-13 Agustus 2020 telah dilaksanakan pelatihan bagi para kader kesehatan tentang cara mengukur berat dan tinggi badan balita. Hal itu guna mengakuratkan data dan didukung dengan intervensi Puskesmas. Yang pertama, Intervensi Gizi Spesifik (langsung) yang ditangani Puskesmas.
“Yang kedua, Intervensi Gizi Sensitif (tidak langsung) dan dilakukan oleh kerjasama lintas sektoral,” jelasnya.

Dijelaskan program inovasi yang dilakukan adalah Gelang Anting (Gerakan Penanggulangan Anak Stunting). Juga program Gardu Widuri (Gerakan Terpadu Windusari Peduli Ibu Risti).

Sementara itu Diana Nursidah, S.S.T., M.M. dari dinas kesehatan kabupaten Magelang menerangkan perlunya mengedukasi masyarakat dalam pencegahan kasus stunting baru. Yaitu dengan pengasuhan yang maksimal dan asupan gizi tepat untuk anak. Seperti tercukupinya protein hewani, misalnya asupan daging dan telur.
“Selain itu dengan program Konvergensi melalui Puskesmas dan perubahan perilaku dalam penanganan stunting yang terus bersama-sama dilakukan,” terangnya.

Menurut Diana, secara umum penyebab stunting di masyarakat yaitu karena faktor budaya, fasilitas kesehatan, kebersihan lingkungan, dan penyediaan air bersih.

“Selain itu juga faktor pertanian dan penyediaan pangan, situasi politik dan ekonomi, serta sistem pendidikan,” papar Diana Nursidah, S.S.T., M.M.

Penulis : Agung Libas

Editor : Fikri

LIBAS GROUPbanner 728x120
BACA JUGA  Taman Danmenkorptar Dan Adi Makayasa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *