Kalbar-Koranlibasnews.com
diperingati sebagai Hari Filateli Nasional yang ditetapkan sejak tahun 2006 lalu. Komunitas penggemar perangko yang tergabung dalam Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) adalah orang-orang di balik adanya hari peringatan tersebut.
Filateli merupakan aktivitas atau hobi mengumpulkan perangko atau benda-benda pos lainnya Dan Umumnya,orang yang memiliki hobi ini lebih mengutamakan benda-benda pos edisi lama, meski edisi baru juga tidak dikesampingkan.
Semakin berusia tua, barang koleksi akan memiliki harga yang lebih tinggi Sementara itu, kegiatan ini mendapat dukungan dari PT Pos Indonesia.
Di setiap kantor pos besar, biasanya terdapat loket atau ruang khusus filateli. Di tahun 2006, perayaan pertama hari filateli nasional ditandai dengan peresmian pada FIAP EXCO Meeting yang dilakukan di Yogyakarta.
Agenda tersebut merupakan pertemuan tingkat tinggi dari federasi organisasi filatelis di seluruh Asia Pasifik Erna seorang Ibu rumah tangga dan juga berprofesi sebagai Notaris adalah salah satu penggemar koleksi prangko yang berasal dari kota Singkawang, Kalimantan Barat Media Libas News bersama beberapa media saat menemui Erna di ruang kerjanya
“Erna menceritakan, sudah mengoleksi prangko ini sejak tahun 1978 sewaktu kakak saya sekolah di Amerika, sejak itu saya sangat menyukai prangko dan sampai sekarang saya sudah mengoleksi ribuan jenis Prangko,” Prangko koleksi saya sudah banyak sekali, yang sudah saya buat Album Ukuran besar saja ada sepuluh album,lalu ada dua koper yang belum saya susun ,dan saya sangat suka jenis prangko yang modern dan indah,terutama dari Inggris dan Belanda yang dan juga yang bertemakan scout (Pramuka) dan tema Postman“ cerita Erna
Erna juga mengatakan bahwa sebenar nya dia ingin membuat acara untuk dmemperingati HUT Persatuan Filateli ini,kita sudah hubungi pihak Kantor POS kota singkawang juga,tapi karena ada kesibukan dan hal hal di luar dugaan masih belum terlaksana.
Sejarah Hari FILATELI Indonesi
Sekelompok kolektor perangko membentuk klub filateli di Batavia dengan nama“ postzegelverzamelaars club Batavia” yang diakui oleh para penguasa setempat pada tanggal 29 Maret 1922.
Organisasi tersebut terus berkembang hingga pada 15 Agustus 1940 di Jakarta, aspirasi lokal dari berbagai wilayah di Indonesia mencetuskan untuk membentuk organisasi yang sama.
Organisasi tersebut bernama “Nederlandsch indische vereeniging van postzegel verzamelaars” diharapkan dapat menjadi wadah dan menjadi gerakan yang terstruktur secara nasional.
Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia, perkumpulan tersebut berganti nama menjadi “algemene Vereeniging Voor Philatelisten in Indonesia”. Selanjutnya, pada tahun 1953 berubah lagi menjadi Perkumpulan Umum Philateli Indonesia (PUPI).
Organisasi tersebut terus mengalami pergantian nama sebanyak dua kali termasuk Perkumpulan Philatelis Indonesia (PPI) pada tahun 1965, dan menjadi Perkumpulan Filatelis Indonesia (PFI) sejak 1985 hingga kini. Pada tahun 1969, Indonesia bergabung menjadi anggota Federation International de Philatelie (FIP) yang berkedudukan di Swiss.
Penulis : Rudi Libas
Editor : Redaksi