Fhoto Ilustrasi
Lampung barat-koranlibasnews.com Keberadaan Peratin Pekon Tambelang Kecamatan Bandar Negri Suoh Kabupaten Lampung barat Masih Menjadi Perbincangan Hangat Dikalangan masyarakat Setempat Pasalnya semenjak Cairnya 20% Dana Desa Pekon Setempat Peratin Maman Tidak Pernah nampak Diduga raib alias kabur.
Peratin MAMAN hingga kini menjadi misteri. Ironisnya, kuat dugaan yang bersangkutan telah membawa kabur uang pencairan Anggaran Dana Desa (ADD) Yang Diperuntukan Pembayarang Gaji Perangkat Pekon Setampat Sebesar RP 85 Juta dan Untuk pembanyaran Utang Peribadi Kesalah Satu Rentenir Sebesar 150 Juta Pada Saat Itu Dana Desa Cair kurang lebih 20.%
Akibatnya, sudah lebih dari beberapa minggu ini semenjak pencairan ADD tahun anggaran 2020, itu masyarakat Pekon Tambelang sama sekali tidak melihat atau merasakan realisasi pembangunan infrastruktur dari uang tersebut.
Salah satu sumber yang di percaya mengatakan sejak dicairkannya ADD tahun ini yang notabene kurang lebih 20% tersebut belum juga terlihat realisasi pembangunannya.
Selasa 8/12/2020.
Menurut Sumber Terpercaya ,Peratin Pekon Tambelang MAMAN sudah lebih dari beberapa minggu ini sudah tidak pernah menampakan kaki ke Kantor Pekon.
Selain ADD maupun DD yang belum sebagian terealisasi, kata dia, ADD tahun 2019 Diduga Tidak Sesuai Dengan RAB apa lagi DD 2020 juga belum rampung dikerjakan ujar sumber terpercaya.
Menanggapi persoalan itu, sumber beserta warga masyarakat Pekon Tambelang minta bantuan ke pihak Kecamatan Bandar Negri Suoh untuk berkomunikasi dengan Peratin MAMAN agar segera melaksanakan pekerjaan pembangunan atau pun pengembalian yang sudah di bawa kabur uang anggaran 20% oleh Peratin MAMAN.
Yang kami khawatirkan tentunya dana tersebut sudah habis dipakai untuk kepentingan pribadi, karena kalau memang dananya masih ada, tentunya tidak sulit untuk pelaksanaan pembangunan ujarnya.
Sampai dengan berita ini terbit Peratin Pekon Tambelang yakni MAMAN belum memberikan keterangan karena keberadaanya masih menjadi misteri. Bahkan, nomor ponsel yang dia gunakan pun tidak dapat dihubungi sama sekali.
Penulis : Indra Libas
Editor : Fikri
