Lampung barat-koranlibasnews.com
Anggaran dana pemulihan ekonomi nasional sebesar 78 milyar rupiah dengan bunga 5 Sampai 6 persen dan di ansur selama 5 tahun yang bersumber dari pinjaman pemerintah kabupaten Lampung barat dengan PT .SMI menguap pasal nya ada beberapa titik ruas jalan yang di duga menyalahi spek yang di tentukan.
seperti PEN 3 peningkatan ruas jalan wai Heni suka marga jenis pekerjaan pengerasan hotmic dengan nilai kontrak Rp. 5.898.421.000,yang di kerjakan oleh CV.bandar sulung.
sementara PEN 7 peningkatan ruas jalan serimulyo bandar agung.dengan nilai kontrak Rp.1.918.772.000 yang di kerjakan CV.HAMBAKUNK keduanya berada di kecamatan bandar negeri suoh.
Dari data yang di miliki dan di perkuat dari keterangan salah satu anggota DPRD Lampung barat” ismun Yani bahwa dalam pengajuan ke PT.SMI dan ke dewan jenis pekerjaannya adalah hotmix dan rijid beton jika kedua peroyek tersebut di kerjakan dengan latasir tentu menyalahi aturan yang sudah di tentukan silahkan rekan-rekan media buka informasi seluas luas nya dan laporkan kekami serta ke APH siapa saja yang terlibat karna dana PEN tersebut adalah pinjaman dan di bayar melalui APBD kabupaten Lampung barat yang sumber pendapatan nya dari pajak rakyat.
Terpisah Selasa 17-5-2022 di ruang kerjanya salah satu kasi bina marga Endru mengatakan memang benar itu latasir saat di desak kenapa dalam dokumen yang di unggah di LPSE itu hotmix,endru menjelaskan hotmix itu latasir,latasir itu hotmix keduanya sama-sama aspal panas jadi gak ada bedanya,hot panas mix aspal campuran masalah dia di open pakai mesin atau di goreng secara manual menggunakan drum aspal itu sama saja karna keduanya sama sama-aspal panas.
Sementara dari hasil investigasi kedua peroyek PEN tersebut menggunakan sepikasi latasir sehingga tidak sesuai dengan dokumen sepesifikasi kegiatan dengan realisasi di lapangan ,yang memicu perdebatan.
Terpisah ketua serikat jurnalis independen agusniar St meminta agar pejabat tidak asal mangap menanggapi permasalahan ini.
Penulis : Marlin/Rudi BW Libas
Editor : Redaksi