Palembang-Koranlibasnews.com
Aktivis Sumsel menyesalkan dengan dugaan skandal pemerasan yang dilakukan oleh oknum Organisasi Masyarakat (Ormas) Projo di Kabupaten OKI.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Ketua Aktivis Sumsel Bersatu (ASB), Rudi Panggaribuan, Ketua Gencar Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Charma Aprianto, Ketua Aktivis Lintas Generasi (ALG) Deki Lubay dan Ketua National Coruption Watch (NCW) Ruben Alkahtri, Ketua Jaringan Advokasi Masyarakat Sumsel (JAMS) Rubi Indiarta, dan M Sanusi Direktur Sriwijaya Coruption Watch (SCW) dalam Press Conference di Omah Cafe Palembang, Kamis (13/8/2020).
“Pertama kami menyatakan penyesalan atas adanya oknum Ormas Projo Bung Ferry yang terkena OTT. Dan kedua kami mendukung pihak kepolisian OKI memproses secara hukum,” tegas Rudi Panggaribuan didampingi rekan ASB Ingsuardi alias Cakuk.
Rudi juga menyebutkan bahwa kepolisian agar memproses bukan hanya penerima tapi juga pemberi sehingga OTT ini bisa terjadi.
Senada dengan itu dikatakan Ketua Gerakan Cinta Rakyat (Gencar) Charma Aprianto meminta kasus ini diungkap secara terang benderang.
“Hari ini nyatanya telah terjadi sebuah kasus penyuapan yang dianggap sebagai sebuah pemerasan. Dan kami menyikapi ini sebagai sebuah musibah. Apapun ceritanya bahwa telah terjadi insiden dan sepakat dengan ASB untuk mengungkap secara terang benderang. Kenapa ada polisi datang, kenapa ada orang yang memberi uang dan ada yang menerima uang,” jelasnya.
Sementara itu dikatakan Ketua Aktivis Lintas Generasi Deki Lubay mengaku menyesalkan apa yang dilakukan oknum Ormas tersebut. Hal tersebut tentu mencoreng nama baik Ormas di Sumsel.
“Tapi ada juga terselip bangga dengan kepolisian dengan sigap telah menangkap OTT. Selain itu, kami merasa sedih sebuah Ormas yang begitu besar dan diduga melakukan praktek penyuapan. Mudah-mudahan pihak kepolisian melakukan proses keakar-akarnya sehingga kasus ini bisa terungkap terang benderang,” harapnya.
Pun juga dikatakan Ketua NCW Ruben Alkahtri yang mendesak Kapolda Sumsel untuk mengawasi dan mengawal kasus ini agar berjalan sesuai hukum yang berjalan.
“Siapa pun yang bersalah, proses hukum secara terbuka dan transparan. Kami mendukung kepolisian,” pungkasnya.
Ketua Jaringan Advokasi Masyarakat Sumsel (JAMS) Rubi Indiarta pun menyesalkan apa yang dilakukan oleh oknum Ormas Projo yang diduga melakukan pemerasan.
“Ormas seharusnya menjadi penjembatan masyarakan, menyalurkan masyarakat. Tapi ini malah melakukan hal miris. Kami meminta polisi tak tenang pilih dalam memproses kasus ini. Siapa pun yang bersalah, proses hukum. Hukum tetap menjadi panglima, siapa pun yang bersalah,” tegasnya.
Sementara itu dikatakan M Sanusi Direktur Sriwijaya Coruption Watch (SCW) bahwa pihaknya meminta penegak hukum untuk mengusut tuntas baik yang menerima maupun yang memberi.
“Dan dalam waktu dekat kami akan melakukan gerakan moral ke Polda Sumsel,” jelasnya.
Penulis : Tim Libas
Editor. : Fikri