Jakarta, koranlibasnews.com – Aksi Akbar super damai yang seyogyanya di gelar oleh Dewan Persaudaraan Relawan dan Rakyat Indonesia (DPR RI) pada hari Jum’at 31 Mei 2019 di depan gedung DPR MPR RI batal dilaksanakan.
Inisiator sekaligus ketua Dewan Persaudaraan Relawan dan Rakyat Indonesia (DPR RI), Jalih Pitoeng saat dikonfirmasi kamis sore membenarkan ada penundaan tersebut.
“Bukan dibatalkan, tapi ditunda. Disamping adanya pesan Imam besar dan para ulama yang kita patuhi, kita juga sangat menghormati serta menghargai saudara-saudara kita yang sudah mulai mudik. “kata Bang Jalih Pitoeng, kamis (30-05/2019).
Ditanya apakah ada tekanan dari pihak tertentu, aktivis betawi ini menjawab dengan lugas bahwa tidak ada tekanan dari pihak manapun. “Ga ada tekanan dari pihak manapun. Bahkan kami sudah berencana mengirim surat pemberitahuan ke Mapolda Metro Jaya sesuai perintah undang-undang. Justru jika ada yang menghalangi rakyat melakukan unjuk rasa atau penyampaian pendapat itulah yang sesungguhnya melanggar undang-undang. “jelasnya.
Melihat adanya beberapa ulama dan aktivis yang ditahan, dirinya mengatakan “Disamping TRIBRATA, polisi juga memiliki jargon PROMOTER (Profesional, modern dan terpercaya). Artinya polisi tidak akan menahan atau melarang orang melakukan unjuk rasa.
“Seharusnya tidak ada yang perlu ditahan ataupun ditangkapi, karena itu adalah hak konstitusional warga negara yang diatur bahkan dilindungi oleh undang-undang bahkan UUD 1945. “tambahnya menjelaskan.
Aksi Akbar Super damai yang rencananya akan dihadiri oleh para jenderal purna dan beberapa elemen masyarakat pencinta keadilan ini murni kita yang melakukan penundaan hingga pasca lebaran nanti.
“Yaa kami tunda, nanti kita informasikan kepastian nya. “Ulas bang Jalih.
Dalam kesempatan ini, Jalih Pitoeng juga mengucapkan selamat jalan bagi saudara-saudara dimanapun berada yang melakukan mudik, “Minal Aidin Wal Faidzin. Mohon maaf lahir dan bathin 1440 H”.Selamet sampai tujuan.
Kontributor : Syarif
Editor : Fikri
