Subang-Koranlibasnews.Com Popularitas Pantai Blanakan di Subang tidak seperti beberapa tahun ke belakang itu lah sebuah ungkapan Warga sekitar pantai Blanakan subang.
Pesisir Blanakan juga sebagai tempat wisata yang punya Jagron penangkaran buaya ikut mengancam keberadaannya sebagai kawasan konservasi mangrove.
Penggiat lingkungan pesisir Blanakan yang tergabung dalam Keluarga besar pemuda Jimat juga Forum silaturahmi Pantura melakukan aksi peduli pesisir Blanakan kabupaten subang.
Aksi ini dilakukan dengan menanam pohon bakau atau mangrove.
“Harapannya akan berlanjut dan diikuti oleh kegiatan serupa di berbagai daerah.
Pesisir Blanakan ini kaya akan potensi sumber daya alam, khususnya di kawasan pesisir Blanakan oleh karenanya, menjadi tanggung jawab kita untuk memanfaatkannya secara bertanggung jawab, yakni dengan tetap memberikan perlindungan lingkungan dan ekosistem yang ada,” kata Ketua (FSP) DADANG JUANDA yang akrab di sapa Kang DJ Minggu 07-07-2019.
Selain itu, kegiatan peduli pesisir Blanakan ini juga dilakukan aksi pungut sampah di lokasi.
Kang DJ berharap kegiatan ini tidak diukur dari jumlah bibit mangrove yang ditanam, melainkan dengan keberhasilan pemulihan lahannya.
Dia juga mengatakan masyarakat sekitar harus terlibat aktif dalam rehabilitasi hutan bakau di berbagai lokasi.
“Sebaliknya pelibatan masyarakat lokal dalam rehabilitasi mangrove menjadi penting.
Masyarakat bukan lagi menjadi objek tapi harus jadi subjek, tetapi menjadi tuan rumah di negeri sendiri.
Nah, yang dilakukan teman-teman ini sudah sangat baik, harus dikembangkan,” ucap Kang DJ, yang juga Ketua FSP kabupaten subang.
Senada Sekjen FSP (SANTOSO HAMZAH)mengatakan kegiatan tersebut merupakan bentuk kepedulian atas kondisi lingkungan pesisir khususnya di sepanjang pesisir Blanakan Kabupaten Subang.
SANTOSO mengatkaan penting untuk menjaga ekosistem pesisir karena merupakan habitat penting bagi ikan, udang, kepiting, burung air hingga mamalia laut.
Menurutnya degradasi kualitas lingkungan pesisir dipicu terjadinya deforestasi hutan mangrove yang cukup signifikan dalam beberapa dekade tarakhir.
Padahal mangrove tercatat sebagai ekosistem terproduktif di dunia.
Mangrove merupakan awal dari rantai makanan di pesisir pantai Khusus nya di pesisir Blanakan ini.
“Kita mengamati alih fungsi lahan hutan mangrove menjadi lahan bagi kegiatan ekonomi menjadi penyebab utama berbagai masalah lingkungan pesisir.
Kita lihat yang paling kentara yakni laju abrasi dan penurunan produktivitas perairan pada ekosistem mangrove secara signifikan”, ucap SANTOSO pada Awak Media Libas News.
Ketua FSP Kang DJ menambahkan, kegiatan ini bukan gaya-gayaan semata.
Menurutnya, hal ini wujud nyata kepedulian mereka pada lingkungan melalui pemuda Jimat juga FSP.
Masyarakat yang ikut dalam kegiatan itu menyampaikan apresiasi.
NURSALIM, salah satu masyarakat yang turut berpatisipasi, menyambut positif kepedulian Pemuda Jimat FSP dengan kondisi pesisir Blanakan Kabupaten Subang.
“Kami sangat berterima kasih atas peran pemuda jimat FSP turut andil langsung menggandeng masyarakat dalam menjaga kelestarian ekosistem mangrove.Kami bersama elemen masyarakat tentu berkomitmen untuk menjaganya”, tutur NURSALIM.pungkasnya
Penulis : Uta Libas
Editor : Fikri