Sarolangun-koranlibasnews.com. Ternak ayam kampung sebagai usaha sampingan,jadi pilihan seorang kepala desa di karang mendapo (Karmen), kecamatan pauh,kabupaten sarolangun,minggu (03/11).
Selain isi rutinitas keseharian laksanakan kegiatan di Desa,Deni wahyudi merupakan seorang kepala desa yang memiliki usaha sampingan.
Usaha yang beliau geluti dan pilih,adalah beternak ayam kampung.selain bisa isi waktu senggang saat berada dirumah juga dinilai sangat menjanjikan.
pilih manfaat kan lahan kosong sekitar rumah,sebagai lokasi kandang ternak ayam. Sebagai permulaan,dengan modan Rp.1.4 juta kandang sudah terisi 200 ekor anak ayam kampung.bibit hasil perkawinan silang antara ayam bangkok dan kampung,diperoleh dari jawa.Terlihat baru usia 1 bulan sehat dan segar,dengan bobot rata rata perkekor berkisar 0,25 kg hingga 0.5 kg.
“pertama kali, ini adalah niat coba coba,tapi alhamdulillah,dari bibit 200 ekor yang mati sedikit,hanya 15-an ekor lah”ujar Deni.
Dari niat coba coba ini ,kedepan Deni wahyudi selaku kepala Desa berharap besar,dan jika ternak ayam yang di kelola melalui anggaran pribadinya ini,adalah sebagai contoh tiru bagi masyarakat di Desa.
Diceritakan oleh Deni,dari contoh ini agar masyarakat termotivasi untuk mengelola ternak ayam kampung sebagai usaha sampingan,sebagai penghasilan tambahan untuk meningkatkan ekonomi masyarakat. Ditambahkan,memang sudah diwacanakan Kedepan,akan di kucurkan dari anggaran yang ada didesa,itu jika sepakat dalam musyawarah.
insya Allah ternak ayam ini sukses,untuk contoh kedepan, agar masyarakat termotivasi untuk beternak ayam kampung sebagai sampingan tambah penghasilan.saya lihat prospek cerah dan sangat menjanjikan.selain itu,ayam kampung gampang dipasarkan, resiko ketidak berhasilan juga lebih minim.Tapi,itu semua tentu kembali ke niat dan kesungguhan hati masyarakat”tambah Deni.
Oleh karenanya, tenak ayam kampung yang dikelola ini,akan dibiarkan hingga sampai menjadi indukan sampai hasilkan telur.
Lalu akan di tetaskan kembali,untuk dijadikan bibit ,agar sumber bibit ayam kampung tersedia di Desa. “ini akan kita biarkan hingga dewasa dan jadi indukan,nanti telur yang dihasilkan akan kita tetaskan kembali, untuk di jadikan sumber ketersediaan bibit ayam kampung di Desa,nanti akan kita datangkan mesin tetas telur,supaya usaha ternak ayam berkesinambungan”pungkas Deni.
Penulis : Pen Libas
Editor : Fikri