Jakarta, koranlibasnews.com
Jumat, 14 September 2018, tepat pukul 13.00 WIB atau selepas Sholat Jumat, Mahasiswa dari berbagai Kampus di Jabodetabek, juga perwakilan Mahasiswa dari berbagai daerah di Indonesia membanjiri jalan ibukota untuk berdemonstrasi menuntut agar Presiden Jokowidodo mundur dari jabatannya karena di nilai telah gagal dalam membangun perekonomian Indonesia. Isu kenaikan BBM, melemahnya nilai tukar Rupiah terhadap Dollar, dan juga kenaikan harga bahan pokok kebutuhan sehari – hari yang di usung dalam demonstrasi mahasiswa hari Jumat, 14 September 2018 ini.
Mosi tidak percaya kepada Presiden Jokowi yang di keluarkan oleh Mahasiswa kiranya Pemerintahan Indonesia memang saat ini dalam keadaan dilematis, setelah ramainya gerakan Demonstrasi hastag 2019 ganti Presiden di berbagai daerah di Indonesia, kini Mahasiswa pun turut berdemonstrasi yang di tujukan kepada Presiden Indonesia Jokowidodo. Begitu derasnya Demonstrasi yang terus menerus baik dari masyarakat maupun mahasiswa membuat Pemerintahan Jokowi kini dalam situasi dilematis.
Keadaan ekonomi di Pemerintahan Jokowi sekarang memang kurang menguntungkan bagi masyarakat, dengan di cabut nya subsidi yang berimbas pada kenaikan harga BBM, kenaikan TDL, dan juga kenaikan harga – harga bahan pokok kebutuhan sehari – hari masyarakat. Dan di tambah lagi dengan melemahnya Rupiah terhadap Dollar yang sekarang nilai tukarnya berada di Rp. 14.775 Rupiah menambah kegalauan Pemerintahan Jokowi.
Memang harapan seluruh masyarakat Indonesia kepada Jokowi tadinya adalah berharap agar Rakyat Indonesia sejahtera, minimal segala kebutuhan masyarakat murah. Namun dengan naiknya harga – harga kebutuhan masyarakat di Pemerintahan Jokowi ini, akhirnya pun semua masyarakat menuntut agar harga – harga di turunkan seperti sediakala seperti harga – harga kebutuhan pada jaman pemerintahan sebelumnya.
Sampai berita ini di turunkan, Demonstrasi Mahasiswa di jakarta masih terus berlangsung dengan tujuan utamanya ke gedung DPR/MPR Senayan Jakarta. (red)