SEKDAPROV LAMPUNG BUKA FORUM GROUP DISCUSSION ARAH DAN STRATEGI TRANSFORMASI EKONOMI LAMPUNG 2025-2045

Bandar Lampung-koranlibasnews.com Sekretaris Daerah Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto, membuka acara Forum Group Discussion dengan tema Arah dan Strategi Transformasi Ekonomi Lampung 2025-2045, di Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung, Kamis (9/2/23).

Sekdaprov berharap agar kegiatan FGD ini dapat membuahkan pemikiran dalam menghadapi tahun perencanaan pada 2023-2024, juga sebagai momentum pemerintah dalam merumuskan arah kebijakan pembangunan jangka menengah (2025-2030) dan jangka Panjang (2025-2045).

Bacaan Lainnya

Sekdaprov juga berharap kegiatan ini menjadi media komunikasi yang efektif untuk merumuskan arah dan kebijakan pembangunan ekonomi Provinsi Lampung di masa depan. Serta dapat memberikan rekomendasi kebijakan dalam mendorong transformasi ekonomi di Provinsi Lampung, melalui perspektif yang beragam dari berbagai latar belakang bidang dan keilmuan.

Sekdaprov mendorong berbagai institusi seperti lembaga keuangan, ketenagakerjaan, tata niaga, penelitian dan pengembangan, kewirausahaan, dapat memberikan manfaat secara langsung agar ekonomi dapat tumbuh dengan baik.

Di akhir sambutannya, Sekdaprov Fahrizal Darminto menjelaskan bahwa Gubernur optimis, perekonomian Lampung di 2025-2030 semakin mapan dengan seluruh aspek yang telah dipersiapkan seperti infrastruktur, tenaga kerja yang memadai serta dukungan yang baik pada sektor pertanian, ketahanan pangan, perikanan, UMKM, dan pariwisata.

Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono menyebutkan bahwa arah strategis pembangunan ekonomi Lampung harus melihat potensi yang dimiliki Provinsi Lampung dalam berbagai sektor.

BACA JUGA  AJO Indonesia Lampung Kunjungi Kantor Inspektorat

Budiyono mengatakan agar Lampung dapat lebih mengoptimalkan berbagai sektor unggulan Provinsi Lampung seperti sektor pertanian, perkebunan/hortikultura serta peternakan.

Budiyono mencontohkan, Provinsi Lampung yang dikenal sebagai penghasil ubi singkong terbesar di Indonesia, dapat diarahkan supaya memiliki nilai tambah.

“Bisa kita arahkan, bukan hanya berakhir di tapioka, mungkin juga suatu saat bisa menjadi produk mie instan yang bahan bakunya ubi singkong yang bisa menggantikan tepung terigu. Itu besar sekali dampaknya,” kata Budiyono.

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Lampung Budiyono juga mengajak para ahli dan kalangan pendidikan untuk ikut menyumbang pemikiran dan masukan serta turut berkolaborasi guna melengkapi kebijakan yang diambil pemerintah daerah.(**)

LIBAS GROUPbanner 728x120

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *