Jawa Barat – Ratusan Laskar Ormas Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah ( GEMPA ) Berunjuk rasa dengan damai di depan kantor DPRD kabupaten Cianjur oleh sejumlah emak emak dan masyarakat dari berbagai Kecamatan Dan Kabupaten Cianjur
Emak emak dalam aksi nya menyampaikan aspirasi mereka sekaligus mengadu atas atas kekejaman rentenir berkedok koperasi . Mereka menamakannya dengan istilah ‘BANK EMOK . Mengapa di sebut Emok? Sebab yang menjadi sasaran nya ialah ibu ibu dan dengan cara duduk . Istilah orang Sunda. Rabu, (05/08/2020)
Akhirnya komisi B menerima audiensi dari Ormas Gempa berserta korban bank EMOK Dan dipersilahkan diskusi diruangan Rapat dengan nya Dan acara diskusi itu juga ada perwakilan dari Ulama setempat walaupun hanya beberapa perwakilan dari korban bank EMOK yang di persilahkan masuk untuk mengikuti diskusi/Audensi itu.
Dan dari intansi Kepolisian
Diwakili oleh Kasat Intelkam Polres Cianjur AKP JAYUDIN beliau menyabut baik Ormas GEMPA ( Gerakan Muslim Penyelamat Aqidah ) dengan Audensinya.
Haidar pun dalam audensinya di ruangan rapat berharap ke Pada anggota Dewan dari komisi B Dan yang menangani tentang bidang koperasi, Haidar pun meminta kepada Bupati khususnya pemerintah segera buatkan PERDA tentang Larangan Riba dalam bentuk apa apapun baik itu Bank Emok atau Bangkke, koperasi Dll
Dalam orasinya, Para pengunjuk rasa meminta agar menutup Bank emok .bankke (Kosipa) dan bisnis Ribawi lainya, “gara -gara kosipa jeung bank emok urang jadi randa. “ungkap salah satu peserta aksi dengan logat sundanya”. Yang artinya “Gara-gara KOSIPA dan bank EMOK saya jadi Janda”.
Tak hanya itu peserta orasi lain nya menyampaikan keluh kesah nya di depan para demonstran bahwa kekejaman para oknum pegawai bank emok atau pun bankke (bank keliling) kosipa mereka diminta untuk melakukan yang tidak wajar dari mulai pornografi maupun porno aksi jikalau mereka belum bisa membayar cicilan . Tambah nya
Dan Bank emok ini menerapkan sistem tanggung renteng/bayar bersama sama yang apabila ada salah satu anggota emak emak yang belum bisa bayar.
Ya ” kalo ada salah satu Anggota kami yang tidak bisa bayar ya’ harus di tanggung oleh anggota lain nya dan mereka (bank emok) tidak mau tau cicilan harus ada, dengan sistem tersebut kami merasa berat sebab jangan kan untuk menanggung cicilan orang lain . Lah cicilan pribadi saya pun merasa sudah tidak sanggup
Ungkap salah satu peserta aksi ketika di wawancarai oleh awak media Libas News.
Aksi tersebut di hadiri pula oleh Ormas SAPU JAGAT
Alhasil perwakilan dari anggota DPRD kabupaten Cianjur menyampaikan bahwa Aspira mereka di terima dan akan dilakukan monitoring bagi pengusaha Ribawi Tersebut mulai dari perusahaan yang mengatas nama kan koperasi mau pun Individu . Akan di tertib kan dan akan berkoordinasi dengan OJK (otoritas jasa keuangan) dan menerap kan undang undang BI (bank Indonesia).
Syarif/Agus susanto