lampung Barat-koranlibasnews.com Anggaran dana Bumdes pekon suka marga yang di anggarkan dari dana desa tahun 2017 sampai tahun 2018 sebesar ratusan juta rupiah di duga ludes dan terkesan piktif.
Pada mulanya Bumdes pekon suka marga di peruntukkan untuk membeli satu unit kapal wisata danau dan membuka toko sopenir serta cindra mata seperti kaos ,baju dan lain lain bagi pengunjung danau .
Sekedar di ketahui Awal mulanya kasus dugaan Bumdes piktif yang berpotensi merugikan keuangan negara sebesar ratusan juta rupiah itu mulai mencuat setelah terjadi perpindahan kekuasaan dari peratin lama Ahim dengan peratin terpilih Jaimin beberapa bulan yang lalu .
Menurut peratin terpilih pekon suka marga Jaimin di kediaman nya Minggu 25/9/22 saat di kompirmasi sudah tiga tahun ini tidak ada laporan pertanggung jawaban kepekon ,terkait realisasi dan perkembangan Bumdes pekon suka marga dan sudah berulang kali saya tanya kan dengan Apun selaku d ketua Bumdes nya tapi Apun terus saja berkilah bahwa uang nya di habis kan oleh Ahim selaku peratin pada waktu itu.
Saya juga selaku peratin terpilih berulang kali memanggil sang mantan peratin guna menanyakan realisasi dana Bumdes tersebut kalau di belikan kapal mana kapal nya setidak nya masarakat tau bangkainya berada di mana.
Saya juga telah melapor kan perihal kasus Bumdes piktif ini ke dinas pmd tetapi pihak dinas terkesan tertutup dan enggan menanggapi kilah Jaimin.
Selain uang Bumdes ratusan tidak jelas kemana rimba nya,bantuan lansung tunai (BLT) termen ke tiga tahun anggaran 2021yang bersumber dari dana ADD juga tidak di salur kan ke masarakat penerima manpaat alias piktif oleh peratin lama Ahim , emang ga banyak si cuma 15 warga pekon suka marga yang penerima batuan langsung tunai termen ke tiga itu jika di kalikan Rp.600.000 bukan nya Rp.9.000.000 juga bahkan bukan BLT dan Bumdes saja yang di sikat gaji aparat pekon selama tujuh bulan pada tahun 2021 belum di bayar keluh Jaimin ini lah yang membuat saya pusing tujuh keliling karena warga dan aparat pekon nanya kesaya.
jaimin juga berharap agar pihak berwenang seperti Aparat Penegak Hukum (APH) maupun inspektorat Lambar dapat turun ke lapangan guna memastikan bahwa duit Bumdes itu masih utuh atau memang sudah habis .
Selain anggaran Bumdes pekon suka marga yang bermasalah dan berpotensi kuat terjadi nya korupsi kolusi dan Nepotisme (KKN) hal serupa juga terjadi terhadap Bumdes pekon tugu ratu yang mana menurut peratin terpilih Herlin sampai hari ini tidak jelas laporan pertanggung jawaban serta realisasi nya apakah amsih ada uang nya apa sudah ludes juga kerena jujur saya menduga 90% uang Bumdes untuk kecamatan suoh ini ludes bukan hanya pekon tugu ratu saja .Emang sekali kali harus ada ketegasan dari pihak inspektorat dan pendamping desa dalam mengawasi anggaran Bumdes ini harap Erlin.
Penulis : Marlin Libas
Editro : Redaksi