fhoto ilustrasi
Tanggamus-koranlibasnews.com Beberapa perwakilan masyarakat Pekon Sukamaju Kecamatan Pugung mengadukan pada Tim Investigasi Media Libas News jumat 29/07/2022.
Terkait l Proyek Operasi Nasional Agraria (Prona) Pekon Sukamaju tahun 2018-2019 silam.
Ketika dikonfirmasi salah satu masyarakat Pekon Sukamaju yang mengadu mengatakan, pada PRONA Sertifikat Tanah Tahun 2018-2019 dirinya mendaftarkan program tersebut.
Yang menjadi persoalan sehingga hari ini kita datang disini untuk menggadu pada Tim Investigasi Media Libas News itu karena ada proses yang keliru dan untuk digaris bawahi hingga saat ini program tersebut belum selesai ucapnya.
Ia menambahkan yang pertama soal kesepakatan yang terkesan adanya pemaksaan dari pihak pemerintah Pekon Sukamaju .
Berikut itu soal realita dari kesepakatan itu terhadap pungutan atas program sertifikat itu sebesar Rp.200.000 (dua ratus ribu rupiah) tegasnya.
Dikatakan, selain itu menurut warga lainya pertanggungjawaban terkait penggunaan keuangan hasil pungutan atas program tersebut dari tahun 2018-2019 hingga saat ini dinilai tidak jelas.
Hasil uji informasi dan konfirmasi kesalah Satu Pokmas bernama Pendi mengatakan ya sartipikat prona benar hasil kesepakatan dimintai 200 ribu buat beli metrai dan poto kopi.
menurut pendi sartipikat 2019 udah jadi tapi salah tempat lokasi maka gak dibagikan kami mau perbaiki gak ada dana mau kekabupaten ujarnya.
Sementara itu, Ketua Tim Investigasi Media Libas News Cipung mengatakan ia meminta agar masyarakat Pekon Sukamaju Kecamatan Pugung membuat laporan secara tertulis dan menyampaikan bukti baru dalam laporan tersebut, sehingga dugaan kasus tersebut dapat dibuka kembali dan dilakukan kegiatan pulbaket. Pungkasnya
Penulis : Tim Libas
Editor : Redaksi
