Banyuasin-koranlibasnews.com Diduga Peran PENYULUH PERTANIAN LAPANGAN (PPL) Dinilai tidak bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang dihadapi oleh petani dilapangan selain jumlah nya sedikit serta jarang sekali turun kelapangan untuk memberi solusi atau penyuluhan pada petani.
Ketua Gabungan Kelompok Tani (GAPOKTAN) Desa Upang Cemara kecamatan Muara Telang, Rustam,saat diwawancarai awak media bercomentar, Kalau pihaknya sangat merasa keberatan atas keberadaan PPL didesanya karena jumlah nya tidak sepadan dengan luas wilayah yang harus ditangani mereka.
Beliau pun menjelaskan kan secara mendetil tentang keberadaan PPL yang jumlah nya minim hanya satu atau dua orang saja penyuluh di setiap kecamatan.
menurut saya tidak sebanding dengan populasi petani dan luas yang harus dikasih penyuluhan (Dibina) Seperti yang terjadi selama ini dikabupaten Banyuasin khususnya.
Petani tidak pernah merasakannya kehadiran tenaga penyuluhan,selain kurang tenaga penyuluh serta cara kerja merekapun kurang sistematis ujarnya, rabu 8/01/2020, selain itu beliau pun berkata seharusnya PPL bisa memberikan Solusi atau Terobosan dalam menyikapi setiap permasalahan yang sedang dihadapi petani dilapangan.
Untuk melakukan kegiatan rutin, seperti Demonstrasi plot (DEPLOT) yang dulu sering dilakukan oleh para PPL kita jarang sekali dilakukan bahkan boleh dibilang hampir tak pernah diterapkan.
Tak jarang ditemukan kan kemampuan
(jam terbang) PPL itu sendiri dikalahkan oleh kemampuan (jam terbang) para petani itu sendiri, karena mereka tidak bisa memberikan informasi dalam penyampaian Inovasi yang bisa dilakukan oleh petani.
Sejatinya keberadaan PPL agar bisa membantu para petani dalam penyelesaian setiap pemasalahan dilapangan, contoh sekarang budidaya padi petani jelek, sehingga efeknya ada pada kualitas penanaman padi terus berkurang kwalitas nya, dimulai dari kurangnya penyediaan pupuk dan banyak nya hama yang menyerang tanaman padi serts kurangnya kondisi peyuluhan dari PPL.
Melihat dari kenyataan ini dua orang pengamat pertanian sebut saja Trisutrisno dan Yusan yang secara diam diam mengamati Komoditas Unggulan Penkab Banyuasin, bependapat apa kerjanya PPL?!
PPL yang seharusnya bisa mengambil tindakan dan memberi kan penyuluhan kok malah bediam diri,kami sepakat memponis kalau sebenarnya intansi terkait dibibang pertanian tidak mengetahui yang sebenarnya, karena tak pernah mendapat laporan yang sebenarnya,bahkan laporan yang disampaikan kondisi tetap bagus sekalipun jelek dan rusak kondisinya Mereka pun menyebut anggota DPRD Banyuasin Budi Santoso meminta pada pemerintah agar Merevitalisasikan peran penyuluh pertanian menyusul dirampungkannya Masterplan penyuluh pertanian.
Penyuluh pertanian harus menjadi agen perubahan untuk membantu petani memecahkan masalah serta sebagai lokomotif untuk perubahan 8/01/2020.
Dengan adanya Masterplan peyuluh pertanian, pemerintah pun mendorong untuk menyinergikan dengan berbagai program kerja yang akan digulirkan sehingga menjadi acuan.Tri sutrisno/ Yusan
Penulis : Yulius Hia Libas
Editor : Fikri