Banyuasin-koranlibasnews.com Pembangunan sebuah jembatan yang bersumber dari Dana APBN tahun 2018 di Desa Tanjung Mas Kecamatan Jakarta Jaya belum berumur dua tahun sudah ambruk total hingga menutupi sungai parit 10 yang dilalui jembatan tersebut.minggu 01-03-2020.
Hingga membuat para petani Kelapa disepanjang parit 10 terhalang karena jembatan mejadi pembanding sungai parit tersebut.
Saat diwawancarai Awak Media Libas News salah satu warga yang tak mau disebut namanya beberapa hari yang lalu di kediamannya berkomentar membenarkan kalau pembangunan jembatan tersebut sumber Dana APBN 2018 namun belum ditahun 2020 sudah ambruk hingga menjadi bendungan diparut 10 tidak bisa dilalui.
Aneh bin ajaib bangunan baru seumur jagung yakni baru setahun sudah ambruk.
hanya selang beberapa minggu yang lalu turun sebagian orang tim dari PU Banyuasin prospek kebenarannya dan menyatakan akan sesegera mungkin untuk membangun sebuah jembatan darurat.
mengenang kalau mau dibangun masih lama sebab menunggu dianggarkan nya jembatan tersebut ungkap warga.
Menurut salah satu warga dengan ambruknya jembatan tersebut malah membuka peluang bagi oknum untuk menggalang dana guna memotong jembatan yang ambruk dan membangun jembatan sementara.
Penggalangan dana tersebut dibebankan kan pada masyarakat setempat terutama para petani kelapa di sepanjang aliran sungai parit 10.
Apakah tindakan oknum tersebut tidak bertentangan atau menyalahi aturan pemerintah ungkapnya.
Ditempat terpisah sorang petani berkomentar saat di mintai keterangan Awak Media Libas News mengatakan sangat kecewa dengan ambruk nya bangunan sebuah jembatan yang bersumber Dana APBN tahun 2018 yang kini membuat kami parah petani buah kelapa disepanjang jalur 10 tak dapat di lalui karena terbendung ambruknya jembatan tersebut.
Andai pembangunan tersebut dikerjakan menurut (RAB) tak mungkin hanya bertahan seumur jagung lalu siapa yang bertangung jawab pemerintah atau membaringkan yang bertangung jawab ringkas tandasnya.
Penulis : Yuliyus Libas
Editor : Fikri
