Tanggamus-koranlibasnews.com Sudah hampir sepekan pasca banjir dan longsor, warga yang terdampak bencana di Kecamatan Semaka Kabupaten Tanggamus masih menanti perhatian pemerintah.
Sesuai fakta dilapangkan banyak fasilitas umum diantaranya tanggul sungai dan jembatan penyeberangan rusak parah akibat diterjang banjir bandang, butuh perhatian khusus dari pemerintah Kabupaten, atau pun pihak pemerintah pusat, Rabu (05/07/2023).
Salah satu diantaranya seperti jembatan penghubung antar kecamatan yang ada di Pekon Tugupapak saat ini sangat miris sekali, dan juga sangat memperhatikan kan kondisi adanya saat ini, dinding tembok jembatan penyeberangan tersebut sudah pada runtuh dan mengakibatkan adanya terowongan menganga tepat dibawah jembatan dan diatasnya hanya separuh besi yang tertutup oleh aspal jalan, apabila aspal jalan itu runtuh maka apa yang ada di atas nya pasti nya ikut runtuh atau jatuh bersama runtuh nya aspal jalan tersebut.
hingga saat ini belum mendapat penanganan maksimal dari pemerintah daerah.
Dalam hal ini pemerintah daerah khususnya harus cepat tanggap ambil tindakan atau solusi yang baik, cepat agar tidak terjadi hal – hal yang tidak diinginkan.
Segera diatasi apa yang menjadi harapan masyarakat yang akan melewati jembatan tersebut segera realisasikan oleh pihak yang terkait Pemerintah kabupaten khususnya, karena di khawatirkan nanti akan memakan korban jiwa
Lanjutnya, sebagai warga sudah mengkoordinasikan dengan pemerintah, tempat pemberi pelayanan masyarakat dengan berharap ada upaya kepedulian dari pemerintah setempat, tapi pemerintah seolah-oleh tidak menghiraukan.
Dilain tempat seperti di area jalan provinsi yang bertempat di Pekon Pardawaras ada 2 Jembatan penyeberangan yang diduga kurang layak, harus adanya pembangunan total dari pihak pemerintah provinsi ataupun pusat.
Atri Atmadja, ucapkan mohon bantuannya kepada rekan – rekan media supaya permasalahan cepat menjadi perhatian dan segera terealisasi oleh pihak terkait pemerintah kabupaten, provinsi ataupun pusat; Saat awak media menyambangi tempat lokasi terkena dampak bencana banjir dipekon Pardawaras.
Ditempat yang sama Tokoh adat setempat, Pun HELDAN mengusulkan “Harusnya Jembatan penyeberangan dibuat lebih tinggi dari bahu atau badan Jalan agar supaya bisa terhindar dari sangkutan material kayu,batu ataupun jenis lainnya, “Ucap Nya
Kepala pekon Pardawaras juga ungkapkan masih banyak lagi Pekerjaan Rumah (PR) yang harus dikerjakan di Pekon kami Ucap beliau, seperti halnya: Irigasi yang fungsinya untuk mengairi sawah – sawah warga sudah hampir 10 tahun ini terbengkalai sehingga mengakibatkan para petani sawah berkeluh kesah.
Ditambah lagi dampak dari banjir bandang yang lalu membuat tanggul – tanggul baik di way Mannu dan juga tanggul yang di way dakok pada jebol.
Tanggul way Mannu yang di bagian atas tempat nya di dusun 2 suku padang saat jebol porak poranda di terjang derasnya banjir bandang sehingga mengakibatkan warga masyarakat mengungsi ditempat yang lebih aman, dan di bagian bawah jebolnya tanggul berkisar 15 meter merusak area tanaman padi warga, berkisar 30 hektar lahan persawahan yang sudah mulai menguning tertutup material banjir, sehingga bisa dipastikan gagal panen,” Ucap nya
Lanjutnya lagi aliran way Dakok yang tersumbat material kayu, batu ataupun jenis lainnya ” memang kemarin dapat bantuan dari pemerintah kabupaten melalui BPBD menurunkan alat berat seperti Excavator untuk membuat pembangunan tanggul yang jebol dan membersihkan material kayu,batu ataupun jenis lainnya.
Namun dengan datangnya hujan deras lagi semalam mengakibatkan tergerus nya pembuatan pembangunan tanggul sehingga jebol lagi mengakibatkan dampak yang lebih besar lagi, ” Ucap nya
Kepala Pekon Pardawaras ( Atri Atmadja) atau sering juga disebut Raja Hendra, mengharapkan permohonan kepada pemerintah kabupaten, provinsi ataupun pemerintah pusat untuk lebih memperhatikan kondisi masyarakat saat ini yang masih dilanda musibah banjir, dengan penuh harapan agar Jembatan penyeberangan di bangun dengan pembangunan total, bukan sekedar pembangunan asal – asalan yang baru diterjang derasnya air turun dari pegunungan sudah pada mampet dan tanggul nya mudah jebol kembat, ” Tutup nya
Penulis : Akmal Libas
Editor : Redaksi