Ormas Gempa Bantu Warga Terlepas Dari Jerat Riba yang merugikan masyarakat di Daerah Sukabumi dan sekitarnya

Jawa Barat, koranlibasnews.com – Praktek Pinjaman Di Kalangan Masyarakat Yang Identik Dengan Rentenir, Masih Menjadi Sebuah Fenomena Yang Seolah Tidak Lekang Di Makan Zaman. Akhir-Akhir Ini Muncul Istilah Baru Bernama Bank Emok Yang Menjadi Modus Baru Bagi Para Rentenir Untuk Menjalankan Aksinya.

Layaknya Para Rentenir Yang Sudah-Sudah, Mereka Menjalankan Praktiknya Meminjamkan Uang Dengan Bunga Yang Tinggi. Nama Emok Sendiri Dipilih Karena Ada Korelasinya Dengan Target Mereka, Yakni Para Ibu Rumah Tangga Yang Tengah Membutuhkan Dana. Kata Emok Sendiri Diambil Dari Bahasa Sunda Yaitu Cara Duduk Lesehan Ala perempuan dengan cara Bersimpuh Sembari Menyilangkan Kaki Ke Belakang.

Hal Ini Tentunya Sangat Meresahkan Warga. Gerakan Muslim Penyelamat Akidah (Gempa) Yang Merupakan Salah Satu Organisasi Masyarakat (Ormas) Akan Terus Gencar Memerangi Bank Emok Dan Koperasi Koperasi yang berbau riba dan Sejenisnya

Ustad Haidar Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Ormas Gempa Jawa Barat, Menegaskan, Kita Tidak Akan Berhenti Bergerak Dan Akan Terus Bergerak Memperjuangkan Aqidah Yang Telah Dan Akan Dirusak Oleh Perekonomian Kapitalis Dan Liberalis. Itupun Di Lakukannya Sesuai Dengan Aspirasi Masyarakat Yang Mengadukan Secara Lisan Maupun Tulisan Kepada Pihak Kami.

Dalam Kiprah Kami Tidak Pernah Bertindak Tanpa Dasar Melainkan Sesuai Dengan Permohonan Secara Lisan Dan Tulisan Dari Masyarakat Yang Mengadukan Nasibnya, Karena Merasa Sangat Resah Dengan Hadirnya Bank Emok, Bank Keliling Dan Koperasi Simpan Pinjam Hingga Yang Mengatasnamakan Syariah Sekalipun,)

“Namun Mereka Yang Minta Tolong Kepada Kami Juga Harus Berjanji Taubat Tidak Akan Mengulangi Meminjam Uang Dari Rentenir Lagi,”

Dan Saya Tegaskan Pihak Saya, Anggota Ormas Gempa Bergerak Semata Nafas Ormas Sebagai Penyelamat Aqidah.Yang Tidak Sama sekali Meminta Imbalan Dari Nasabah Yang Kolep(Susah), Kami Bergerak Lillahi ta, ala
Dan Berusaha Menyelamatkan Aqidah Kami Sebagai Anggota Ormas gempa Dan Kepada Masyarakat Yang Sudah Terkikis aqidahnya Dan Tidak Sedikit yang Menyatakan Halal Kepada Produk Riba, Yang Pada Klimaksnya Menghancurkan Keharmonisan Warga Dan Keluarga Seperti Yang Terjadi Di Wilayah 6 Pejampangan dan kecamatan Cicurug kecamatan Ciambar Dan Sekitarnya Di Kabupaten Sukabumi,”

Menurut Saya Keharmonisan Warga Menjadi Rusak Karena Seorang Anggota Yang Belum Dapat Membayar Cicilan Akan Di Bulli Oleh Anggota Lainnya, dimana Dalam Kolektifitasnya pembayaran Bank Emok Atau ,Koperasi Koperasi atau lembaga keuangan sejenis Bersifat Tanggung Renteng.

“Sehingga Apabila Ada Satu Anggota Yang Belum Atau Tidak Dapat Membayar, Maka Anggota Lain Secara Bersama Sama Akan Menanggung Beban Agar Secara Kolektif Cicilan Dapat Terpenuhi,”

Lebih Jauh Dan Mengejutkan, Dalam Kasus Lain Karena kerap Kali Terdesak Ekonomi Tidak Dapat Membayar Cicilan, Seorang Ibu Rumah Tangga (IRT) Minggat(Kabur) Meninggalkan Rumah Dan Suaminya,

“lebih ironis Seorang Ibu Rumah Tangga Bahkan Dapat Dengan Mudah Terjerumus Ke Dalam Rayuan Kolektor Untuk, Membayar Dengan Tubuhnya Agar Pihaknya Tidak Mencecar/Intimidasi Pembayaran Cicilan Hutangnya,”

Hal Tersebut Menurut Saya, Sudah Bukan Menjadi Rahasia Pribadi Dan Dapat Terjadi Di Manapun, Bahkan Terhadap Siapapun Yang Terlibat Dalam Peminjaman Melalui Koperasi, Bank Emok Dan Bank Keliling,
Dan Kami Akan Terus Berjuang Pada Jalurnya Hingga Titik Darah Penghabisan.

“Demi Memberantas Riba Sebagai Musuh ALLAH SWT Yang Nyata, Karena Riba Dapat Merusak Aqidah Yang Kini Tengah Melanda Masyarakat Dalam Bentuk Bank Emok, Koperasi Dan Banke Yang Ternyata Mayoritas Tidak Memiliki Ijin Operasional Secara Resmi, Dan Yang Ilegal Atau Resmi Dalam Perjalanan Nya Tidak Sesuai Dengan Standar Operasional Lembaga Keuangan.

# Sumber Berita DPW Gempa Jabar

Kontributor : Soni Chandra
Editor : Tri