KARAWANG, libasnews.com – Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 2 Cikampek kabupaten Karawang berujung di gemboknya pagar sekolah oleh warga lingkungan yang anaknya tidak tidak terakomodir untuk bersekolah di SMA tersebut.
Persoalannya masih sama dengan persoalan tahun lalu 2017, Karena kesal, sejumlah warga mendatangi sekolah dan menggembok gerbang sekolah pada pukul 08.00 WIB, Jumat (8/6). Tidak lama kemudian gembok tersebut dibuka oleh pihak sekolah, namun sejumlah warga ganti mendatangi kantor kepala Desa Dawuan Tengah untuk mengadukan persoalan tersebut.
Warga pun bersama Kepala Desa Dawuan Tengah Jejen Jaenal Arifin, didampingi kepolisian dan TNI mendatangi ruangan guru SMAN 2 Cikampek untuk mencari solusi atas kejadian yang selalu berulang setiap tahun.
Sementara Kades Dawuan Tengah Jejen Jaenal Arifin menyampaikan, ada hal yang aneh dalam PPDB tahun ini. Karena jalur lingkungan bukan mengacu pada wilayah sekitar, melainkan dihitung dari jarak yaitu sekitar 20 kilometer. “Kalau 20 kilometer, artinya warga Karawang (kota) saja masuk lingkungan. Kok bisa gitu,” ujar Jejen sambil terheran-heran.
“Saya rasa sikap kepala sekolah SMAN 2 tidak paham dan merekedeweng, (gimana Gue). Saya sebagai kepala Desa Dawuan Tengah merasa tidak di hargai, sampai Kepala Desa Cikampek Pusaka Pendi juga kesal anaknya tidak di terima padahal kalau ngitung jarak sekolah ke Desa Cikampek Pusaka hanya berkisar 6 Km, Kepala desa dawuan barat Yudiana warganya juga banyak yang tidak keterima padahal jaraknya hanya 3 Km.ke SMAN 2..kenapa yang dari Wilayah Kecamatan klari pada bisa masuk dan keterima. ujarnya, (YA2N)