Konflik / sengketa tanah 3 tahun lalu oleh Kapolres Lampung Barat AKBP Tri Suhartanto, SIK bersama Dandim 0422 Liwa Berhasil dimediasi

koranlibasnews.com
Lampung Barat – Selasa tanggal 25 september 2018 sekira pukul 11.30 wib telah berhasil memediasi terkait rencana Eksekusi tanah dan bangunan di pekon kampung jawa kec. Pesisir tengah kab. Pesisir barat, yang akan dilaksanakan pada hari kamis tanggal 27 September 2018 di objek perkara oleh PN liwa yang mengarah konflik sosial karena masing masing kelompok mempertahankan pendapatnya.
Kegiatan dipimpin dan dibuka oleh Kapolres Lampung Barat, bersama

1. Kasdim 0422 LB, Mayor Inf. Agus Susanto.
2. Wakapolres Lampung Barat Kompol Riza
3. Kabag Ops res Lambar. Kompol Muji S.
4. Kasat Intelkam LB, Akp Tora.
5. Kabid damkar pesisir barat, Hariwiyono
6. Sekcam Pesisir Tengah, Paiman.
7. Peratin kampung jawa, Arief Mufti.
8. BTPN krui, Edi Wahyudi.
9. Pemohon Eksekusi, Nur kemala
10. Termohon Eksekusi, Sudirman Ali.
11. Kanit Reskrim Polsek Pssr Tengah, Ipda Irfan
12. Hi. Nizar, (Tokoh Masyarakat)
13. Merahidin (Tokoh Masyarakat)
14. Sumardo (Suami pemohon).

Bahwa pertemuan ini adalah mediasi terkait rencana eksekusi yang diharapkan mediasi ini menemukan titik temu bagi kedua belah pihak (pemohon dan termohon), sehingga tidak perlu dilakukan eksekusi yang akan mengakibatkan permasalahan kedepan atau konflik sosial yang berkepanjangan.
Agar masing masing pihak saling menjaga silahturahmi dan menyelesaikan permasalahan secara kekeluargaan dengan arif dan bijaksana.

Bahwa proses lelang terjadi akibat dari kredit macet an. Yuseb (anak dari Sudirman Ali), dan telah melewati tahapan surat peringatan 1,2 dan 3 dan kemudian atas perintah BTPN Pusat bahwa Kredit macet an. Yuseb harus dilelang ke KPKNL Bandar Lampung. Setelah itu proses berkas dilakukan oleh BTPN Krui ke KPKNL Bandar Lampung dan juga memberikan pemberitahuan lelang kepada Yuseb. Sehingga proses di BTPN selesai pada pengajuan lelang di KPKNL Bandar Lampung.
Pihak BTPN krui berharap pertemuan ini bisa menghasilkan kesepakatan tanpa eksekusi.

Penyampaian Pemohon (Nur Kemala) bahwa ia mengetahui lelang dari surat kabar, dan kemudian mengikuti lelang si KPKNL dengan memenangkan lelang atas tanah dan rumah sebesar Rp. 96.000.000,-.
Pihak pemohon tetap mengajukan eksekusi.

Penyampaian Termohon, bahwa proses pinjaman di BTPN Krui tidak beres. Bahwa yang meminjam adalah Yuseb, bukan Sudirman ali. Tidak ada pemberitahuan dari BTPN dalam proses pinjaman dan juga lelang kepada sudirman ali. Penawaran yang telah dilakukan oleh Sudirman ali kepada nur kemala bahwa ia akan memberikan biaya yang telah dikeluarkan oleh nur kemala dalam lelang, atau menambah biaya sesuai dengan harga normal tanah dan rumah tersebut.

Penyampaian Peratin Kampung Jawa (Arief Mufti) bahwa permasalahan ini sudah lama sejak akhir tahun 2016, dan telah ada perwakilan dari sudirman ali untuk berunding dengan nur kemala, namun tidak ada hasil.
Diharapkan dalam pertemuan ini, ada penyelesaian masalah tanpa diadakan eksekusi, karna jika dilakukan eksekusi, maka akan ada banyak kerugian.

Sekcam Pesisir Tengah (Paiman) bahwa diharapkan ada penyelesaian dalam masalah ini tanpa diadakan eksekusi. Sehingga permasalahan tidak akan memanjang.

Merahidin (Tokoh Masyarakat) menyampaikan bahwa Kedua belah pihak adalah saudara, antara Sudirman ali dan nur kemala merupakan mantan besan. Dalam menyelesaikan masalah harus dikesampingkan ego masing-masing pihak. Antara kedua belah pihak harus bermusyawarah untuk menyelesaikan masalah. Eksekusi bukan menyelesaikan masalah. Kedua belah pihak harus berpikir secara arif dan bijak sana dan bicara dari hati ke hati.

Permintaan dari Polres Lampung Barat dan Kodim 0422 Lampung Barat dalam mediasi ini, Antara Nur kemala, Sumardo, Merahidin, Peratin Kampung Jawa agar berbicara bersama, guna menemukan solusi dari permasalahan ini. Dan terdapat penawaran yang diminta oleh Nur Kemala. Solusi tersebut diterima oleh termohon (Sudirman Ali).

Hasil kesepakatan yang diterima oleh kedua belah pihak (Pemohon dan Termohon) dituangkan dalam Berita Acara Hasil Kesepakatan Sengketa Lahan (antara Sudirman Ali dan Nur Kemala) sebagai berikut :

1. Pemohon dan termohon sepakat bahwa tanah dan bangunan dalam keadaan status quo (tidak ada yang menguasai) baik pemohon maupun termohon.
2. Pemohon dan termohon sepakat akan bersama sama menjual tanah dan bangunan tersebut dengan harga yang telah disepakati kedua belah pihak dengan disaksikan dan diketahui oleh aparat pekon dan pihak kecamatan.
3. Penjualan tanah dan bangunan yang dimaksud pada poin 3 harus melewati peratin kampung jawa sebagai pelaksana hak jual yang sudah disepakati kedua belah pihak.
4. Pemohon dan termohon sepakat bahwa hasil dari penjualan dibagi dua dengan ketentuan sbb :
   a. 2/3 uang dari hasil penjualan menjadi hak ibu Nur Kemala (pemohon).
   b. 1/3 uang dari hasil penjualan menjadi hak bapak Sudirman Ali (termohon).
5. Salinan berita acara ini yang asli diserahkan kepada peratin kampung jawa dan kedua belah pihak dan para saksi lainnya menerima salinan foto copy.

Dalam berita acara kesepakatan ini ditanda tangani oleh pemohon dan termohon dan bermaterai.
Serta saksi yaitu :

1. Arief Mufti
2. Paiman
3. Hi. Nizar
4. Sumardo.

Kegiatan mediasi selesai pukul 15.00 wib berlangsung aman dan kondusif.

Alhamdulillah kita bersinergi Polres Lampung Barat dan Kodim 0422 Lampung Barat dalam memediasi sengketa / konflik tanah dan mencegah konflik sosial.
kita dapat melayani tulus dan respons cepat untuk masyarakat kita.(Halika)