Sarolangun-koranlibasnews.com
keluhan Kasuwun,pelaku usaha kerupuk Tunas mandiri Rt.28 dusun 1 purwodadi TSM Desa pematang kolim,di tanggapi langsung kepala dinas perindustrian perdagangan dan koperasi(perindagkop) kabupaten sarolangun.
Saat di sambangi koranlibasnews.com meminta keterangan di ruang kerjanya selasa(26/03).Kepala Dinas perindagkop Kholidi menyampaikan pelaku usaha kerupuk adalah termasuk home idustri yang harus mempunyai sertifikat Pangan industri rumah tangga(PIRT) yang di keluarkan oleh Dinas kesehatan.Di tambah lagi sertifikat Halal untuk produk yang di keluarkan oleh MUi.
Dalam pengurusan hal tersebut semua tetap dinas perindagkop sebagai fasilitas,sebelum nya semua gratis karena ada anggaran untuk PIRTyang di keluarkan pemerintah.
Dalam hal ini,Dinas perindagkop tetap berusaha untuk pengurusan sertifikat PIRT dan Sertifikat Halal,tentang anggaran nanti akan di ushakan ada jalan keluar,terpenting pelaku UKM tetap kita fasilitasi.Dengan tujuan mensejahterakan ekonomi kerakyatan agar UKM lebih maju.
“Silahkan pelaku usaha datang ke Dinas untuk ajukan proposal,jika hasil lapangan pelaku usaha benar usaha dan produk nya ada,tetap kita bantu fasilitasi”ujarnya.
Di tambahkan kholidi,yang jadi kendala dalam pengurusan PIRT adalah,di tahun 2019 anggaran bidang industri dinas perindagkop untuk hal tersebut,sangat di sayangkan di hapus BAPPEDA tidak ada anggaran sama sekali,jika sebelum nya semua gratis biaya pengurusan di tanggung oleh Dinas.
“Tahun ini anggaran PIRT tidak ada,akan tetapi tetap kita berusaha untuk membantu dan tetap kita coba ajukan”tambah kholidi.
Terkait peralatan atau mesin cetak,Disperindagkop berusaha untuk membantu sesuai yang di butuhkan.
Permodalan tetap kita usakan untuk Usaha Keci dan menengah(UKM) program Kredit Usaha Rakyat(KUR) melalui Bank BRI,tetap melalui prosedur dan semua tergantung pihak Bank.
“Perindagkop insya Allah siap bantu peralatan,terkait permodalan akan kita fasilitasi melalui KUR bank BRI”tutup beliau.
Penulis : Pen libas
Editor : Fikri
