Banyuasin-koranlibasnews.com Diduga program Unit Pengelolah Pupuk Organik (UPPO) untuk ternak sapi pada kelompok tani Maju Makmur didesa Suka Makmur kecamatan Sembawa kabupaten Banyuasin Propinsi Sumatera Selan saling lempar kesalahan,” seharusnya yang mengelola Progeram Tersebut ketua Kelompok Tani Dan Anggota.
Tapi Justru Sebaliknya Yang Terkait Terjadi Progeram Tersebut Semua di duga kades yang Menghendel pembelanjaan material bangunan gudang dan kandang,pembelian motor kaisar,mesin Cover dan pembelian ternak anak sapi yang masih Nyusu Pada Ibunya.
Saat dikonfirmasi oleh salah tim GJ (gabungan jurnalis lewat Pesan Singkat Whsaaf”Abdul Ajis selaku kepala desa Sako Muakmur menjelaskan Dana anggaran program UPPO sebesar Rp 200.000.000 (Dua Ratus Juta) Dana Aspirasi Dpr ibu Reni Astuti,” dana tersebut dipergunakan
1.Pembangunan kandang/gudang anggaran Rp 60.000.000
2.pembelian ternak sapi 8 ekor kali Rp 8000.000/ekor total Rp 64.000.000
3.Pembelian mortor viar dan mesin cover Rp 60.000.000,”
selanjutnya kenapa sapi-sapi ternak kelompok itu masih dititipkan di kandang warga karena kandang/gudang belum selesai kalau mau tahu mendetil konfirmasi langsuk ketua UPKK karena 7 diserahkan sama dia tutur nya
Saat dikonfirmasi seorang PPL oleh salah seorang gabungan Jurnalis dijelaskannya,”untuk pembelanjaan sudah diserahkan pada kelompok tani Maju Makmur sendiri,” kenapa sapi sapi kelompok masih dititipkan pada warga karena kandang sapi kelompok yang dibanggun belum selesai(belum siap) karena terkendalah banjir,kalau mau tahu detail nya konfirmasih langsung ketua kelompok nya Miftahul Rozikin tuturnya.
Ditempat terpisah Miftahul Rozikin selaku ketua UPKK saat dikonfirmasih lewat WhatsApp mengatakan,”saya tak pernah membelanjakan uang bantuan program UPPO tersebut,”baik pembelanjaan matrial guna pebangunan/gudang(kandang sapi kelompok),pembelian motor kaisar dan pembelian sapi sapi tersebut saya hanya menanda tangani setiap ada surat yang harus ditandatangani semua pembelanjaan pak kadeslah yang hendel
Masih komentar ketua kelompok Tani Maju Makmur saya sungguh tak mengerti dan tak pernah tahu seakan saya selaku ketua hanyalah sebatas nama saja,” yang jadi pertanyaan pada diri saya kenapa pak kades danuù 2 orang PPL juga ikut dalam kelompok Nama kedua PPL itu:Lek Mad Soleh dan Shoparman
Kepala Dinas pertanianpun saat di konfirmasi lewat Pesan Sangkat Whsaf hanya mengucapkan terima kasih atas informasi,akan kami cek dulu datanya,”pada hal sudah dikirim datanya tetap tak ada tangapan dan respon sama sekali dari beliau untuk memberikan tanggapan Terkait program tersebut.
Menurut Salah Satu seorang warga Yang Tidak mau disebut nama dan jabatannya memaparkan
1.Pembangunan kandang/Gudang kenapa masih banjir karena pondasi rendah boleh di bilang di bawah genangan air.
2.biasanya dalam program ternak sapi siapkan kandang terlebih dahulu baru didatangkan ternaknya.
disisi lain kandang belum siap ternak sapi sudah didatangkan apakah tidak menyalahi aturan?
3.Kepala Desa dan PPL tidak berhak ikut ambil bagian dalam kelompok(ikut serta dalam kelompok) tersebut.
jadi dari 8 ekor milik kelompok Maju Makmur hanya 5 ekor untuk angota kelompok,”yang 3 ekor milik pak kades dan 2 disisi lain yang namanya mesin Cover menurut laporan diduga belum ada.
kepada pihak berkopoten,terutama kepala Dinas pertanian bapak Jainuddin Sp.M.Si segera menindak tegas semua yang diduga tindakan yang salah dalam Kelompok tersebut jika tidak ditindak lanjuti kami akan laporkan pada pihak yang berwajib pungkasnya.
Penulis : Tim G J/Yulius Libas
Editor : Redaksi
Ini berarti suatu program yang di buat gagal,
Indikasi penyalahgunaan dana aspirasi dari anggota DPR,
Dan terjadi indikasi korupsi. Bertameng kegiatan kelompok tani
Mohon kepada media ini di usut secara tuntas,
Karena sudah merugikan negara,
oke pak mohon doanya