Lampung Selatan-koranlibasnews.com
Proyek Perehapan tanggul Pemecah Gelombang yang ada di Pesisir Pantai Desa Ketapang Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan dari Dinas Pekerjaan Umum Balai Besar Way Mesuji Provinsi Lampung yang saat ini dikerjakan menuai dugaan adanya permainan kongkalikong dan di duga ada aroma korupsi
Berdasarkan penelusuran dan konfirmasi dengan Petugas Pengawas PU yang bernama Roby bahwa Proyek Rehab tersebut sumber dananya berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) dengan nilai anggaran 1,1 milyar untuk 8 titik pekerjaan se Propinsi Lampung,
yang terbagi 7 titik perawatan dan 1 titik perehapan yang ada di Desa Ketapang Kecamatan Ketapang Kabupaten Lampung Selatan saat ini.
Di ketahui,Pekerjaan tersebut sudah di kerjakan kurang lebih berjalan 3 pekan.Dimulai dari Pantai Al Mahera sampai Pantai Batu Putih.Namun sungguh Ironis,berdasarkan info dari masyarakat bahwa Proyek Dana Pemerintah Tersebut tidak Memiliki plang Pekerjaan ba’k proyek siluman.
Ketika korcam LSM Nusantara dan Kabiro libas News ke lokasi secara kebetulan bertemu dengan bapak Roby yang mengaku sebagai pengawas proyek dari Balai Besar Way Mesuji,(22/8)
Dikatakan oleh Roby bahwa,”proyek ini dari balai besar way mesuji yang di kerjakan oleh CV Mutiara Gading mas (MGM)”.jelasnya
ketika tim menanyakan plang proyeknya, Roby mengatakan,” plang proyek sudah di pasang”.
Namun pada kenyataannya, plang proyek tersebut tak ada ketika tim LSM dan Media menelusuri dari Pantai Al Mahera sampai pantai Batu Putih.Belum lagi tampak bahan material seperti contoh pasir yang asal asalan
Terkait proyek tersebut tim media meminta tanggapan ke Hamsin selaku Kepala Desa Ketapang pada (24/8). Hamsin angkat bicara bahwa,” proyek itu proyek swa kelola yang di kerjakan oleh Balai Besar Way Mesuji.Jadi kalo itu ternyata ada rekanan (tender) oleh CV.Mutiara Gading Mas (CV.MGM) saya tidak tau karna yang Assalamuallaikum ke Desa adalah bapak Roby selaku pengawas dari PU”.Jelas Kades Ketapang Hamsin.
Penulis : Adi Libas
Editor : Fikri
