Sarolangun,koranlibasnews.com
Program percepatan pembangunan Desa dan Kelurahan(P2DK) tahun 2018 Desa pangkal bulian kecamatan pauh kabupaten sarolangun,di kucurkan untuk pembelian 20 ekor sapi untuk di gulirkan ke masyarakat.
Anggaran 200 juta yang di kucurkan dari APBD II melalui program P2DK,di tahun 2018 dengan juknis untuk peningkatan ekonomi kemasyarakatan.
Harapan pemerintah agar ekonomi masyarakat perlahan merangkat naik dan lebih makmur ke depan nya.
Desa pangkal bulian brpenduduk 1700-an jiwa yang terdiri 4 kepala dusun 10 Rukun Tetangga adalah salah satu desa yang melaksanakan program tersebut dengan mengadakan pembelian sapi sebanyak 20 ekor,untuk di gulirkan kepada 20 kepala keluarga.
Abdul gani selaku Kepala Desa sangat mendukung program bupati tersebut,berharap seluruh masyarakat kedepan nya setiap kepala keluarga mendapat satu ekor sapi.
Tapi belum lama bantuan sapi di turunkan,beberapa ternak sapi sakit dan 4 ekor sapi mati karena penyakit.
Setelah koodinasi dengan Dinas peternakan dan perikanan pada tanggal 21-22 januari 2019 yang lalu Asnawi langsung kroscek ke lapangan di wakili beberap dokter hewan.Setelah melakukan pengecekan di ketahui indikasi kematian ternak di sebabkan positif penyakit Jembrana,sisa dari 4 ekor yang mati langsung di berikan suntikan vaksin untuk mencegah agar sisa ternak terhindar dari jembrana.
Kepala Desa pangkal bulian Abdul gani berterima kasih atas koordinasi yang baik Dinas terkait cepat tanggap segera mengatasi masalah yang ada guna mendukung program yang di laksanakan di desa terutama untuk ternak sapi ini.Walaupun sampai kan kekecewaan dengan kematian 4 ekor sapi dan sedikit lega karena sisa ternak sudah di beri vaksin dan di obati,berharap tidak terjadi lagi dan semua sisa ternak sapi selamat dari Jembrana.
“setelah mati 4 ekor saya sangat khawatir dan terima kasih Dinas yang kita undang telah turun langsung ke lapangan memberi vaksin,mudah mudahan ke depan semua ternak sehat dan bisa berkembang sesuai yang kita harapkan”ujar gani saat di kunjungi koranlibasnews.com di kediaman nya, sabtu(26/01/2019).
Terpisah Kepala Dinas peternakan dan Perikanan (DISNAKKAN) kabupaten sarolangun Asnawi,menjelaskan dan beri himbauan agar ke depan seluruh Desa yang mengadakan komiditi yang terkait langsung dengan Dinas,agar tetap berkoordinasi agar tidak terjadi hal serupa.Di jelaskan Jembrana adalah penyakit yang sangat cepat menular, mematikan bagi ternak sapi dan kerbau.Lebih di tekan kan sebelum pengadaan ternak sapi dari P2DK ke depan nya berkoodinasi terlebih dahulu,sebelum ternak di datangkan agar pihak Dinas mengetahui asal ternak tersebut apakah ada teridikasi atau telah teriveksi penyakit jembrana atau penyakit lain nya.
“untuk mencegah hal serupa diharapkan 2019 semua desa mau melapor atau berkoordinasi atas komiditi yang terkait langsung seperti ternak dan ikan.
Agar dinas bisa memantau dan mencegah penyakit sebelum terinfeksi,salah satu contoh jika tidak di ambil tindakan cepat bisa jadi semua ternak kena infeksi dan mati”
ujar Asnawi saat di mintai keterangan terkait ternak sapi di ruang kerja nya senin(28/01/19).
Penulis : Pen libas
Editor : Fikri