APA KABAR DANA DESA TANJUNG AGUNG KECAMATAN PUGUNG

Tanggamus-koranlibasnews.com sangat miris melihat generasi penerus bangsa pada saat melintasi sungai desa tanjung agung Dusun campang muara,negla sari,batu agung,sido maju Pekon/kelurahan tanjung agung kecamatan pugung,kabupaten tanggamus,Provinsi lampung .minggu 02/02/2020.

Pembangunan Desa merupakan cara dan pendekatan yang diprogramkan oleh pemerintah Republik Indonesia melalui Kemendesa.

Bacaan Lainnya

Dengan mengerahkan kemampuan yang dimiliki untuk membangun masyarakat dipedesaan khususnya di Desa Tanjung Agung.

Menurut Peraturan Menteri dalam Negeri Nomor 114 tahun 2014, tentang Pedoman Pembangunan Desa disebutkan bahwa diselenggarkan oleh pemerintah Desa dengan mengikut sertakan Badan permusyawaratan desa dan unsur mmasyararakat secara partisipatif guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya desa dalam mencapai tujuan pembangunan di Desa Tanjung Agung.

LibasIMG-20200202-WA0006

Padahal sudah dijelaskan, pembangunan desa dan kawasan perdesaan yang dikoordinasi oleh kepala desa dengan mengedepankan kebersamaan, kekeluargaan dan semangat gotong royong guna mewujudkan kesejahteraan dan keadilan sosial.

Dikutip dari akun facebook (FB) Jubrix junior yang dibagikan Ke grup Portal tanggamus 1 Januari 2020 apa kabar indonesiaku, sudah 74 tahun lebih negri ini merdeka tapi mari kita saksikan mereka para calon penerus bangsa ini harus bersusah payah untuk menyebrangi sungai karna tidak adanya jembatan.

Disini secara kasat mata dapat kita saksikan sebuah tragedi menarik dimana pembangunan fisik yang dikemas dalam bentuk proyek proyek yang mengunakan sumber dana dari Dana Desa lebih dimasifkan karena tawaran akumulasi kapital hasil negosiasi pemerintah desa dengan para kontraktor atau pihak ketiga.

LibasIMG-20200202-WA0004

Pembangunan fisik mengalami peningkatan yang signifikan dengan peluang dugaan di maraaf atau istilah kejahatan kejahatan struktural yang terselubung berpotensi besar bisa saja terjadi dimana elit- elit desa kerapkali bangga dengan tindakan menjarah rumahnya sendiri demi kepentingan-kepentingan spasial semata.

Inilah yang merupakan keresahan masyarakat desa Tanjung Agung hari ini dimana perilaku elit- elit desa yang diibaratkan perilaku predatory local dengan akumulasi kapital yang menjadi iming -Iming yang menyengsarakan warga masyarakat Tanjung Agung.

Bukan kah sudah jelas..!! sila ke 5 dari PANCASILA kita berbunyi ” KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA ” tapi mana..?.

Mana keadilan untuk mereka..?
dan untuk seluruh masyarakat desa tersebut.

jika begini siapakah yang harus di salahkan?.

kepala desa/lurah,bupati,gubernurkah atau para menteri kah? Bahkan Presiden?

LibasIMG-20200202-WA0005

Mari kita koreksi bersama kemanakah dana desa yang nilainya sangat besar itu mengalir sehingga masih ada desa desa yang sangat memprihatinkan kondisinya dari segi fasilitas jalan maupun jembatan.

Terkait hal tersebut diatas awak media libas news langsung Mengkonfirmasi salah satu Masyarakat desa Tanjung agung dusun campang muara yang namanya Tidak mau dipublikasikan Menjelaskan Apa yang Diunggah akun Facebuk Jubrix Junior yang Dibagikan kegrup Portal Tanggamus Itu benar adanya setiap musim penghujan maka sungaipun bajir dan masyarakatpun sangat was-was untuk menyebrang bahkan nekat menaruhkan nyawa demi anak-anaknya supaya bisa mengejar cita-cita mereka.paparnya

Masih kata masyarakat desa tanjung agung,Apa kabar dana desa Tanjung agung kalau tidak salah tahun 2019 sungai tersebut sudah dianggarkan jembatan gantung supaya masyarakat bisa melintasi sungai pada saat musim penghujan datang.jelasnya

Disisilain salah satu tokoh masyarakat desa Tanjung agung berinisial (KP )ketika disambangi awak media libas news dilokasi bajir.

Ia menjelaskan kami selalu mengajukan kepada pak lurah supaya untuk mengatisipasi bajir itu dibuat jembatan gantung karna didusun desa tanjung agung banyak masyarakat dan anak anak pelajar yang melintasi sungai tersebut.

Lanjut tokoh masyarakat desa tanjung agung kami sangat menyesalkan dan kecewa berat kepada pemerintah desa tanjung agung kemanakah anggaran dana desa tahun 2018-2019 Hingga tahun 2019 akhir pembangunan satupun tidak nampak dimata masyarakat pungkasnya

Terkait hal tersebut awak media libas news mencoba menghubungi lurah desa tanjung agung melalui HP namun diluar jangkauan Hingga berita ini diterbitkan lurah desa tanjung agung belum bisa dikonfirmasi.

Penulis : Nurman Libas

Editor  : Fikri

LIBAS GROUPbanner 728x120
BACA JUGA  Direksi Rajawali PG 2 : Permasalahan Petani Didesa Sidajaya Dan Oknum TNI Hanya Miss Komunikasi

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *