TANGGAMUS (Lampung) libasnews.com – Empat ekor gajah latih dari Taman Nasional Way Kambas akhirnya tiba di Kecamatan Semaka untuk atasi konflik gajah di lokasi ini.
Gajah diangkut dengan dua truk besar, dan berangkat dari Way Kambas, sekitar pukul 10.00 WIB. Lantas tiba di Kecamatan Semaka pukul 17.00 WIB dan ditempatkan lapangan Pekon Sidomulyo.
Penempatan di pekon tersebut karena kondisi terakhir 12 ekor gajah liar kelompok Talang Bamban ada di sekitar Pekon Talang Asahan. Antar kedua pekon tersebut bersebelahan.
Pelibatan gajah latih dari Way Kambas karena penggiringan dengan manusia selama ini tidak berhasil. Maka lanjutan upaya adalah penggiringan dengan gajah juga, dengan harapan 12 gajah liar masuk ke hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).
Pelibatan gajah Way Kambas hasil rapat bersama, Pemkab Tanggamus, Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), Dinas Kehutanan Lampung, KPHL Kota Agung Utara, World Wide Fun for Nature (WWF), Wildlife Conservation Society (WCS), Kecamatan Semaka, Polsek Semaka, Koramil Wonosobo, dan beberapa kepala pekon lokasi konflik.
Menurut Lead Project WWF Job Charles, gajah dari Way Kambas sementara diistirahatkan dulu, sambil menantikan pawang gajah dari Pemerihan, Pesisir Barat, serta rapat koordinasi langkah penggiringan di lapangan.
“Sementara ini kami akan persiapan dulu, rapat menentukan teknis penggiringan, gajah juga istirahat dahulu karena habis perjalanan,” ujar Job, Sabtu (18/11/2018).
Ia mengaku gajah yang dibawa adalah gajah yang selama ini bertugas untuk patroli. Maka dari segi mental gajah tersebut sudah terbiasa menghadapi gajah liar. Dari keempatnya, terdiri tiga jantan dan satu betina.
Asisten II Bupati Tanggamus Karjiyono berharap upaya penggiringan dengan gajah latih bisa berhasil. Sebab konflik gajah di Semaka sudah berlangsung tujuh bulan.(Rudi)