Tebing Tinggi-koranlibasnews.com
Wali Kota tebing Tinggi Umar Zunaidi menilai semangat kebangsaan sampai saat ini belum 100 persen dan kenyataan itu harus segera dicari solusinya sehingga intoleransi dapat dihilangkan.
Tidak lagi saling menghormati dan menghargai sesama anak bangsa, saling hujat, saling menjatuhkan bahkan saling menghina, hanya untuk kepentingan pribadi dan kelompok, ini sungguh memprihatinkan.
Hal itu ia sampaikan saat membuka seminar kebangsaan dalam rangka memperingati Hari Pahlawan 10 November 2018, Jumat, yang diselenggarakan Pemkot Tebing Tinggi di Gedung Hj.Sawiyah, dengan nara sumber Prof.Dr.H.Syahrin Harahap.MA dari UIN dan Dr.Suprayitno.M.Hum (USU)
Disampaikan kemerdekaan RI merupakan hasil perjuangan para pahlawan bangsa dan mereka tak pernah berfikir untuk jadi pahlawan, hanya ada satu dalam jiwa mereka semangat kemerdekaan dengan mendirikannya melalui persatuan dan kesatuan.
Kondisi saat ini RI seolah-olah dimiliki oleh satu partai dan ini sama sekali tidak benar dan tidak boleh terjadi di Republik Indonesia.
Pahlawan itu setiap masanya ada dan setiap masa ada pahlawan, karena pahlawan itu berjuang tampa pamrih untuk membela bangsa dan negara, ujarnya.
Disampaikan Walikota, kita saat ini pun bisa menjadi pahlawan yang berjuang untuk bangsa dan negara didalam mengisi kemerdekaan ini, dengan kesadaran berbangsa harus ada dalam jiwa
Saat ini kita pantas berbangga dengan presiden Joko Widodo, ini bukan kampanye, yang baik itu wajib dinyatakan baik, lihat Freeport yang sudah kembali menjadi milik bangsa kita, ini merupakan salah satu semangat kembangsaan.katanya.
Tantang kedepan diera digitalisasi ini harus tetap dihadapi dengan semangat kebangsaan yang tertanam didalam jiwa setiap anak bangsa Indonesia.
Seminar diikuti 200 orang peserta dari berbagai elemen masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, pimpinan ormas dan para guru sejarah SMP dan SMA se Kota Tebing Tinggi, dan hadir dalam seminar Kajari M.Novel dan yang mewakili Kapolres dan Dandim 0204-DS.
Penulis : Markus
Editor : Fikri