Bengkulu-Koranlibasnews.Com Pimpinan wilayah Muhammadiyah (PWM) Bengkulu memberikan respon dan klarifikasi terkait bocornya surat dukungan bernuansa politis kepada Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah yang ditujukan ke Ketua Umum PAN, yang sempat ramai di media sosial beberapa waktu lalu.
Melalui press release, PWM dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah (PWA) Bengkulu menyampaikan 9 poin saat di temui wartawan Koranlibas news menemui ketua PWM Bengkulu Syaifullah di temani oleh sekretaris PWM Bengkulu Taufik Bustami di kantornya sebagai berikut:
1. Sejak berdiri 107 tahun yang lalu (1912) hingga hari ini Muhammadiyah menempatkan dirinya sebagai gerakan Islam non politik tetapi tidak anti politik, gerakan kultural tetapi tidak nir politik, gerakan kemanusiaan yang tidak sepi dari himpitan dinamika politik.
2. Muhammadiyah mengusung Islam berkemajuan dengan jalan dakwah dan tajdid di satu sisi, dan haluan gerakannya pada kemanusiaan universal atau kultural walaupun tidak sepi hiruk-pikuk politik karena itu tidak anti politik.
3. Karena itu, pilihan rasional “rasional choice” nya dengan penuh kesadaran pada gerakan kultural atau kemanusiaan universal.
Sementara hal-hal yang terkait dengan politik praktis atau politik kekuasaan, sepenuhnya diserahkan pada partai politik sebagaimana diatur dalam undang-undang partai politik, dan Muhammadiyah berada di luar zona itu. Sungguhpun kader-kader Muhammadiyah secara personal (perorangan) didorong untuk memasuki zona tersebut bagi yang mempunyai hasrat libido politik cukup kuat.
4. Secara historis dan sosiologis, Muhammadiyah dalam lintasan gerakannya berada tidak dalam ruang yang kosong dan waktu yang berhenti. Sebaliknya dalam ruang dan waktu yang bergerak dinamis.
Sementara itu sasaran misi Muhammadiyah ialah kemanusiaan dan masyarakat, yang hidup bergerak dan berubah secara dinamis, menyeluruh dan masif, lebih-lebih di zaman milenial ini.
5. Karena pilihan sadarnya Muhammadiyah secara gerakan kultural dan kemanusiaan universal, konsekuensi logisnya adalah mengawal dinamika perubahan tersebut, mendampingi dan mengarahkan perubahan zaman dan “anak zaman” dalam bingkai vertikal yaitu ridho Allah dan Pancasila sebagai “Dar Al Ahdi Wasy Syahadah” secara horizontal keIndonesiaan.
6. Hal-hal yang terkait dengan politik kebangsaan, untuk kepentingan jamak manusia, Muhammadiyah secara kelembagaan mengambil peran sebagai kelompok kepentingan sebagaimana khittah – haluan – perjuangannya yang diputuskan dalam sidang tanwir di Denpasar, Bali 2002 bahkan diperkuat dalam sidang tanwir 2009 di Bandung.
Soal bagaimana Muhammadiyah mengemasnya haluan ini, (selama ini) melalui silaturahmi, lobi dan surat-menyurat.
7. Dalam posisi inilah surat PWM dan PWA Bengkulu ditujukan DPP PAN, isinya mengharapkan saudara Rohidin Mersyah sebagai kader persyarikatan Muhammadiyah Bengkulu untuk bisa diusulkan sebagai Calon Gubernur Bengkulu 2020-2025.
8. Kenapa harus Rohidin Mersyah yang diusulkan ke DPP PAN, pertimbangannya Rohidin Mersyah merupakan kader Muhammadiyah, mantan Ketua PDM Bengkulu Selatan tahun 2000-2005 dan sekarang menjabat sebagai Ketua Majelis Pendidikan Kader PWM Bengkulu sebagai pertimbangan dalam surat tersebut.
9. Khusus kepada pimpinan/warga persyarikatan, menyikapi surat PWM dan PWA ke DPP PAN untuk tidak diskusi di media sosial tetapi silahkan diskusi di ruang-ruang formal persyarikatan pada levelnya masing-masing dengan merujuk khittah Muhammadiyah Denpasar dan Bandung serta realitas dinamika politik yang ada.
Demikian pernyataan ini disampaikan untuk dimaklumi dan mendapatkan perhatian sebagaimana mestinya, jelas Syaifullah. Press release ini sendiri diterbitkan tanggal 22 Oktober 2019.
Ditandatangani Syaifullah selaku Ketua PWM dan Taufik Bustami sebagai sekretaris Sebelumnya, beredar di media sosial surat dukungan bernuansa politis dari Pimpinan Wilayah Muhammadiyah dan Pimpinan Wilayah Aisyiyah Bengkulu ke Gubernur Rohidin Mersyah yang ditujukan ke Ketua Umum PAN.
Inti surat tersebut mendukung pencalonan Rohidin pada Pilgub Bengkulu 2020 adalah tidak benar karena muhammadiyah bukan organisasi politik. Tegas Syaifullah.
Penuli : Jul libas
Editor : Fikri