Subang-koranlibasnews.com Informasi warga yang tidak mau di sebut namanya,senin ( 30/08 ), bahwa,” ada dua siswa SDN Sukamandi 7 Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang, dua siswa tersebut sudah di nyatakan naik kelas dari kelas satu ke kelas dua, namun pada waktu masuk sekolah tatap muka, ke dua siswa tersebut di turunkan lagi ke kelas satu”. Ucap warga
Awak media pun konfirmasi ke SDN Sukamandi 7, menurut guru ( Ida ),” betul ada dua siswa yang namanya Satinah dan Darel warga Kampung Mampir Dong Desa Ciasem Girang Kecamatan Ciasem Kabupaten Subang-Jabar, sudah di tulis dalam raport dinyatakan naik kelas ke kelas dua sekarang diturunkan lagi ke kelas satu, disebabkan anak tersebut belum bisa baca tulis, sedangkan di kelas dua pelajarannya lebih luas lagi, hal ini saya sampaikan kepada ke dua orang tua nya, menurut orang tuanya, ya gak apa-apa, namun hal ini tidak saya tuangkan dalam surat pernyataan, apabila orang tuanya tidak terima, ya sudah anak tersebut tetap di kelas dua.
Lanjut Ida,” tentang kenaikan kelas ada kriteria nya minimal sudah bisa baca tulis dan berhitung. Sebenarnya yang tidak naik kelas ada setengah nya, sehubungan jangan banyak-banyak yang tidak naik nya penurunan lagi jadi 10 siswa, itu pun masih banyak ahir nya hanya 6 siswa yang tidak naik kelas. Dua siswa termasuk dari sepuluh siswa yang tidak akan dinaikan kelas, dengan adanya pengaduan orang tua tentang penurunan naik kelas, saya kembalikan lagi ke orang tuanya, ingin nya bagaimana”. Ujar Ida
Mengomentari hal ini, anggota LBH GP Ansor Ciasem ( Dulkarim ),” bahwa guru tidak profesional, pasalnya ketika menurunkan siswa dari kelas dua ke kelas satu, tidak dipikirkan lagi, seolah-olah hal itu milik pribadi,pendidikan sudah aturan mainnya, jadi jangan semena-mena menurunkan siswa, kalau siswa bodoh otak nya, ya jangan dinaikan.
Lanjut Dulkarim,” Kepala Sekolah tahu tentang oknum guru tersebut tidak melarang nya, bahkan membiarkan saja, seharusnya ada hal seperti itu harus ditempuh aturan nya. Padahal sudah jelas aturan pendidikan harus di tempuh melalui Dewan Pendidikan yang terkait, sementara ini di duga guru dan Kepala Sekolah merasa enjoy seolah-olah sudah merasa benar”. Pungkasnya
Penulis : Winata Libas
Editor. : Redaksi
Lucu yah Wartawan sekarang. Data kaga valid lanjut terus 🤣
Seleksi lg tuh wartawan kurang kopeten d masukin aja
Apa kurang pelatihan jurnalis ?
jagan anda Interpensi Berita orang kalau emang gak palid laporin Sesuai Prosudur bro,biasa manusia yang hanya suka Interpensi berita ornag Karna Anda Tidak mampu untuk berkarya