Rimbun-Koranlibasnews.com
Hujan yang turun dan berkepanjangan pada hari Kamis Malam (Malam Jumat) Tanggal 03.09.2020 hingga Jumat (04.09.2020),, diduga menjadi penyebab naiknya air sungai Bah Bolon Rimbun, Kecamatan Sipispis Kabupaten Serdang Bedagai Prov. Sumatera Utara yang menjadi banjir bandang bak air yang bergulung gulung dan menyapu bersih sungai Bah Bolon Rimbun termasuk Objek Wisata Alam yang tengah viral dan sedang booming yakni Batu Losung pun hilang alias ” Magou “.
Tak hanya itu,, Bah Bolon Rimbun pun kini sudah berubah wujud menjadi amat lebar karna banjir menghantam serta menggerus tepi sungai hinga beberapa meter dan kini tepi sungai Bah Bolon Rimbun bak tebing menjulang kebawah,, setidaknya dengan kedalaman 2 meter lebih kepermukaan air.
Bah Bolon Rimbun yang juga disebut masyarakat sekitar dengan sebutan ‘Damparan’ kini telah berubah bentuk dan wujud. Menyisakan cerita di tengah tengah masyarakat khususnya Masyarakat Desa Rimbun sekitarnya, dan para wisatawan yang kerap berkunjung ke Objek Wisata Alam Sungai Bah Bolon Rimbun dan Batu Losungnya.
Hal ini pun menjadi kesedihan tersendiri bagi masyarakat sekitar yang hendak mencari nafkah di kebun disebrang Sungai Bah Bolon Rimbun. Karna hingga berita ini dikirim kemeja redaksi Minggu (06.09.2020) sore,, debit air Sungai Bah Bolon Rimbun masih Cukup Tinggi dan Masih berwarna keruh. Tak dapat dilintasi oleh masyarakat sekitar.
Hingga kini (Minggu/06.09.2020) kami blum bisa melintasi Sungai ini pak,, tutur seorang warga sekitar yang tak besedia identitasnya dipublikasikan di media dilokasi.
Katanya,, Malam itu Sungai Meluap, Bak Air yang Bergulung Gulung datang dan menghantam, menyapu bersih dan meluluh lantakan semua yang dilintasinya, termasuk Batu Losung yang tengah viral dan booming itu, paparnya.
Diceritakannya, Pondok yang dibangun masyarakat yang digunakan sebagai salah satu sumber mata pencaharian tambahan pun ikut hanyut dihantam banjir yang datang dan tanpa meninggalkan sisa sedikit pun, jelasnya.
Lanjutnya, kini kami pun sekarang binggung,, entah macam mana kami dapat melintasi Sungai Bah Bolon Rimbun ini untuk ke kebun. Karna debit airnya masih tinggi dan warnanya keruh lagi. Sulit bagi kami dengan kondisi saat ini untuk melintasi Sungai ini pak, keluhnya.
Dilanjutkannya,, Entah bagai mana lagi kami memenuhi kebutuhan kami,, pada hal kami warga desa ini mayoritas petani/pekebun. Ladang atau pun Kebun adanya disebrang Sungai Bah Bolon Rimbun ini. Namun sudah hampir 3 hari ini kami blum bisa ke kebun karna sungai masih meluap, dan kami blum bisa melintasinya, cemasnya.
Ditambahkannya,, Blum lagi situasi saat ini Covid 19,, semakin sulit perekonomian kami masyarakat terlebih kami yang berkebun disebrang Sungai Bah Bolon Rimbun ini. Kiranya,, Ada perhatian dari pemerintah terhadap kami masyarakat atas kejadian ini. Paling tidak agar kami dapat melintasi Sungai Bah Bolon Rimbun ini agar kami dapat bekerja kekebun yang ada disebrang sungai Bah Bolon Rimbun ini guna memenuhi kebutuhan kami sehari hari, harapnya.
Penulis : Markus Libas
Editor : Fikri