Habiskan Anggaran Tiga Ratusan Juta “Tambal Sulam” Drainase Di Bades Perlu Di Sorot

Lumajang-koranlibasnews.com Bangunan Proyek Plengsengan didesa Bades Kecamatan Pasirian menjadi perbincangan warga pasalnya irigasi itu hanya ditambal sulam saja.Proyek bangunan tambal sulam adalah saluran air itu untuk meningkatkan sarana dan prasarana.Proyek drainase tepatnya masuk didusun Krajan Desa Bades Kecamatan Pasirian, Namun saluran air tersebut dibangun oleh kepala Desa lama. sebelum Sulihadi menjadi Kepala Desa Bades.

Libasimg-20190815-wa0001Sumber dana proyek tersebut berasal dari Dana Desa (DD) Tahun Anggaran 2017, sebesar Rp 95 juta dengan pengadaan material Pelaksana teknis proyek itu dikerjakan hanya tambal sulam saja,”kata Buaji kepada Libas News 11/08/2019.

Bacaan Lainnya

Menurut Sabar Warga Dusun Krajan Plengsengan ini peninggalan kepala Desa yang lama, Pak Nurhasan,”ungkapnya.

Libasimg-20190815-wa0006
Sementara itu Jafin (29) tahun selaku warga Bades Dusun Purut, juga mengamini apa yang dikatakan buaji sangat menyayangkan dengan anggaran Rp.95 juta yang begitu banyak pembangunan irigasi hanya di poles saja, sedangkan bangunan saluran air ini tinggalan kepala desa sebelumnya,” katanya Jafin termasuk didepan rumah saya,hanya ditambal salam saja 11/08/2019 kepada awak media.

Masih menurut Jafin proyek ini hanya rehab atau tambal sulam saja pak,bangunan irigasi didua titik ini bangunan lama sewaktu Kepala Desanya Pak H.Nurhasan mas, satunya lagi proyek bangunan peninggalan Kepala Desa H.Zamrowi Mansur adalah mantan kepala yang lama.Coba dilihat mas, di beberapa titik lokasi yang sudah dikerjakan, kenyataannya sebagian drainase bangunan lama hanya dipoles dan tidak dibongkar. “Itu sudah jelas pembohogan publik dan asal – asalan, juga sudah jelas diduga di mark-up. Adakah foto dokumentasi….? tanya jafin

Sementara itu,Ansori Warga Dusun Krajan, desa Bades, sangat menyayangkan Proyek Saluran Air di perempatan Dusun Krajan sampai Patung Polisi menghabiskan biaya sebesar Rp.210 Juta, padahal proyek tambal sulam saja,inikan peninggalan P.Kades yang lama, yaitu P.Nurhasan, Begitu juga saluran air didepan rumah saya tidak saya ijinkan,harus dibongkar dulu saliuran air didepan rumahnya pak Kades,”bebernya

Camat Pasirian Iwan Hadi Purnomo S. STP saat Saat dikonfirmasi awak media dikantornya diminta tanggapannya mengenai kondisi pekerjaan yang asal jadi tersebut, dengan tegas.

Sementara itu, Camat Pasirian Iwan Hadi Purnomo S. STP, saat ditemui di kantor kecamatan, sangat menyesalkan kondisi pekerjaan itu. Sebab, proyek saluran air tersebut melalui depan rumah warga sehingga dengan jelas semua terlihat keadaan yang sesungguhnya.(11/11/2017)

Masih menurut Iwan, anehnya proyek Irigasi untuk peningkatan prasarana, namun pelaksanaan itu bukan dibangun dari awal dan bangunan saluran air yang sudah ada semua tidak dibongkar, justru hanya tambal sulam saja. nampaknya sudah direncanakan sebelumnya. Dan terkait masalah tanah untuk perlebaran, masyarakat bersedia memberikan,dengan catatan dimusyawarahkan terlebih dahulu, “Pungkasnya.

Penulis : Kar libas

Editor   : Fikri

LIBAS GROUPbanner 728x120
BACA JUGA  BUPATI DAN WAKIL BUPATI MELANTIK KEPENGURUSAN BADAN KONTAK MAJLIS TAKLIM DAN DPD LASQI PESISIR BARAT PERIODE 2021--2026

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *