Sarolangun koranlibasnews.com Pengerjaan Drainase sepanjang 1000 m lebih lebar 60 cm tinggi 80 cm pagu anggaran 5.8 M terbentang titik awal dari simpang empat lampu merah jalur kantor PUPR Sarolangun titik akhir simpang raya sarolangun.
Di anggar kan dari APBD II melalui Bidang cipta karya Dinas PUPR Kabupaten Sarolangun Tahun 2018 di duga menyalahi teknis kegiatan yang ada.
Terlihat dari awal pekerjaan masih banyak gorong gorong atau selasar semen di depan rumah warga sepanjang jalan tidak tersentuh galian drainase hingga waktu pengerjaan habis 31 desember 2018.
Proyek di duga tidak capai target pada waktu yang sudah di tentukan,ada indikasi pakerjaan tersebut terbengkalai.
Salah satu warga komplin dengan pekerjaan tersebut,di duga proyek Drainase tidak sesuai dengan speck awal,selesai si gali selasar atau drainase tidak di cor atau di beton kembali,sementara drainase di depan rumah warga tersebut menggunakan anggaran pribadi tidak di ganti rugi lantas di biarkan begitu saja.
Kekecewaan ini sempat di sampai kan warga kepada wartawan Libasnews.com….agar pemerintah kabupaten melalui dinas terkait untuk segera membenahi segera sebagaimana mesti nya.
“Coba pikir setelah di gali di depan rumah tapi tidak di kerjakan kami yang rugi.Drainase yang kami buat beton nya sudah hancur bikin proyek jangan tidak bertanggung jawab”
ujar Budi warga kelurahan pasar kecamatan sarolangun Menyampaikan bernada emosi saat di mintai keterangan kepada Libasnews.com senin(21/01/19).
Anggaran yang di kucurkan pemerintah Kabupaten Sarolangun melalui APBD II untuk kegiatan Drainase bertutup bernilai sangat fantastis tentunya punya ahli perencanaan yang sangat hebat.
yang sudah mengkaji azas manfaat atau pun kendala yang ada secara matang bahkan waktu habis kelihatan di berbagai titik di sepanjang drainase lobang yang belum di tutup dan sisa besi anyaman yang di biarkan begitu saja.
Salah satu terlihat janggal,Fisik drainase yang sudah di beton mempunyai ketinggian lebih dari badan jalan.
Ketinggian tersebut rata rata di atas 15 Cm dari sepanjang bangunan yang sudah selesai di beton.Ketika sudah berjalan separuh waktu tender,kelebihan tersebut di hancurkan kembali rata dengan badan jalan.
Di sini juga ada teridikasi kurang nya volume fisik semula dengan kedalaman 60 cm,ketika di pangkas berkisar kedalama 50 cm dan bisa jadi kurang dari itu.
Jika di lihat hasil fisik drainase di berbagai titik ada yang terputus,sudah di gali tapi tidak di cor,ada yang tidak di gali sama sekali,di sini terlihat jelas kurang azas bermanfaat dari drainase terkesan tidak tepat sasaran.
Ibnu Ziadi MZ ST.MH Kepala Dinas PUPR melalui OLI SURYONO.ST Kepala bidang Cipta Karya selaku pemegang Kuasa Pengguna Anggaran(KPA)menjelaskan drainase bertutup sudah di kerjakan sesuai kebutuhan lapangan,meskipun sedikit ada perubahan gambar guna pelebaran jalan kedepan.
“Sesuai kebutuhan semua sudah di kerjakan dilapangan,masalah pembayaran pekerjaan di bayar 91% sesuai kondisi riil progres lapangan” ujar oly saat di temui di ruang kerjanya selasa(22/01/19).
Terkait pekerjaan fisik di lapangan yg tidak dapat terselesaikan 100% hingga akhir kontrak hingga saat ini SONY HARIANTO ST selaku Pejabat Pembuat Komitmen(PPK) saat di hubungi via seluler dan berusaha di temui tidak di tempat selasa(22/01/19) untuk di mintai keterangan terkait fisik drainase bertutup tersebut.
Dengan hal seperti ini,pengawas dinas terkait beserta TP4D harus segera kroscek ke lapangan secara langsung,agar kedepan tidak terjadi kesalahan teknis di lapangan agar drainase bertutup sebagai saluran air bawah tanah bermanfaat dan tetap utamakan kwalitas.
Penulis : Pen Libas
Editor : Yanto