Di Sinyalir Ketua Poktan Di Desa Bangun Rejo Manfaatkan RDKK Pupuk Bersubsidi anggota nya

Lampung Selatan-koranlibasnews.com
Persoalan seputaran Penyaluran Pupuk bersubsidi dari Pemerintah ke tangan Para petani yang tergabung dalam wadah kelompok kembali terkuak.

Berdasarkan informasi dari masyarakat ke pihak Tim media,bahwa di sinyalir penyaluran pupuk bersubsidi dari pemerintah Sampai ke Tangan Pertani telah menyimpang dari aturan yang di tetapkan Pemerintah maupun instansi terkait.

Bacaan Lainnya

Dari hasil investigasi dan konfirmasi awak media di Desa Bangun Rejo Kecamatan Ketapang Lampung Selatan dengan anggota anggota kelompok di temukan banyak penerimaan pupuk bersubsidi mereka tidak jelas kuotanya.Ketika ditanya jumlah pada RDKK semua mengatakan tidak tau menahu.Bahkan kebanyakan dari mereka ketika ditanya tidak pernah di ajak musyawarah kumpulan dan menandatangi penyusun pengajuan Pupuk Bersubsidi di RDKK untuk Musim Tanam 1 (MT 1) dan Musim Tanam 2 (MT 2 ) 2019 ke 2020 Mereka mengaku tidak pernah tau apalagi untuk menanda tangani sesuai Nama pemilik lahan pada RDKK tersebut.

Salah satu anggota kelompok warga Dusun Umbul dana Desa Bangun Rejo Kecamatan Ketapang yang enggan di publikasikan namanya kepada awak media mengungkapkan bahwa ia mengaku tidak tau menahu prihal berapa jumlah kebutuhan pupuk bersubsidi dirinya

“Saya enggak tau jumlah pupuk bersubsidi punya saya di kelompok.Karna saya enggak pernah di ajak kumpulan apa lagi tanda tangan.Kita bahkan ngambil pupuknya bisa di Kelompok lain, umpama di Desa Ketapang pak Muhidin.

Di kediaman berbeda,PN ketika di tanya untuk mendapatkan pupuk bersubsidi malah menjawab,”saya malah enggak tau tergabung nya di kelompok mana,kalau ada informasi apa apa saya enggak tau. Tapi setau saya gabungnya di Tempat Nur Cahyono karena saya enggak pernah ada informasi,kalau di tanya tanda tangan,jujur jujuran saya enggak pernah tanda tangan”. Ungkap nya

Ditanya ngambil dimana dan berpa harga pengambilan pupuk bersubsidi tersebut?PN mengatakan,”Wong agennya di situ (Nur Cahyono) ya saya ngambil bayar panen kalau enggak salah dengan harga Rp .120.000′- /sak untuk Ureanya.Ponska bayar panen Rp.150.000′- /sak,saya enggak pernah beli kontan karna enggak punya Dana”.imbuhnya

Masih di Dusun tersebut, Nur Cahyono ketika di konfirmasi (02/7) Mengatakan bahwa ia mengakui dirinya sebagai Ketua kelompok,”Saya melanjutkan ketua kelompok yang lama,Kelompok Nebusnya di Gapoktan dengan harga Rp.95.000/sak itu sudah kesepakatan.Anggota yang ada duit Nebusnya langsung ke Gapoktan bukan kesaya.Anggota yang tidak ada dana datang ke tempat saya bayar panen Rp.110 mereka jarang beli kontan”.Ujarnya

Namun ketika di tanya berapa kebutuhan Pupuk Bersubsidi Berdasarkan RDKK pada Kelompok dan di minta untuk di lihat Berkas RDKK nya ia tak bisa menjelaskan,”berkasnya ada pada Gapoktan kita tidak pegang,gak usah terlalu mendetil”.Ucapnya dengan ketus

Terkait maslah itu, Suroso selaku ketua Gapoktan Desa Bangun Rejo ketika berbincang di kediamannya (13/7) mengatakan,Kita sudah menyalurkan sesuai aturannya”Seharusnya Nur Cahyono itu lebih tau karna Dia selaku benda hara Gapoktan, jadi Kebutuhan dalam kelompok itu kan berdasarkan RDKK yang sudah di tulis dan direkap Kelompok.Kami tidak menjual Pupuk bersubsidi kan sudah jelas di karungnya tertera dalam pengawasan.
Masyarakat Petani yang tergabung dengan Kelompok mau ngambil sendiri sudah kami Tawarkan.Jika mau terima di tempat tinggal pikirkan biaya langsir nya.”Paparnya Suroso dengan jelas

Masih kata Suroso,”Kalau anggota tidak merasa tidak pernah menerima nah itu salahnya dimana?? atau ada masalah lainnya misal di Gapoktan harga Rp.90.000,- di Poktan 110 sampai Melebihi ya harus ada brita acaranya pada kelompok itu.RDKK kelompok itu bukan untuk kepentingan pribadi apalagi untuk Gapoktan.Dalam penyusunan nya jika ada Ketua Poktan yang tidak hadir malah kami yang mengalah datang karena ini harus benar benar tidak bisa main tembak datanya.Sedangkan kita sdh berdasarkan RDKK pupuk bersubsidi SP36 dan NPK selalu di kurangi.Tapi kalau yang non subsidi mau berapa Ton aja dikasih.Nanti akan saya tanyakan berkas berkas Kelompok yang di maksut dengan sekretarisnya”.Pungkasnya.

Penulis : Adi Libas

Editor : Fikri

LIBAS GROUPbanner 728x120
BACA JUGA  H+3 214 Ribu Orang Penumpang Dan 45 Ribu Mobil Pribadi Belum Kembali Dari Sumatera Ke Jawa

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *