Di Duga 5% Anggaran Pemeliharaan Setiap Tahun Mengendap

Sarolangun-koranlibasnews.com
Proyek pengaspalan Desa bukit talang mas-Desa tanjung raden arah dam kutur kecamatan limun yang dikerjakan Oleh salah satu rekanan putra asli sarolangun,sepanjang 7 KM anggaran 17M APBD II Kabupaten sarolangun,di duga rendah mutu.

Libasimg-20190624-wa0009Berdasarkan data yang di himpun koranlibasnews.com di lapangan,usai dikerjakan sekitar 6 bulan yang lalu.Terlihat fisik pengaspalan yang menghabiskan anggaran Daerah kabupaten sarolangun sebesar 17 milyar dari apbd-p 2018 rendah mutu,sudah mulai rengkah dan hancur.

Bacaan Lainnya

Berdasarkan pantauan dilapangan,diduga penyebab utama hal tersebut terjadi, aspal terlihat tipis di bagian tengah fisik jalan.Ketika aspal merekah terlihat jelas ketebalan aspal dari dasar jalan( Tipe A) terlalu tipis.
Jelas diduga kuat,ketebalan aspal tidak sesuai dengan perencanaan dan standart baku mutu pengaspalan Ac/Bc PU-PR yang ada,minimal ketebalan setelah dilakukan pemadatan 6 Cm di atas Tipe A.

Ketika diwawancarai salah satu warga desa setempat menjelaskan, jika dasar jalan( Tipe A) sewaktu pengerjaan di lakukan,sudah sangat baik.

Akan tetapi beliau tambahkan, untuk ketebalan dan campuran pengaspalan Ac/Bc, tidak bisa memberi keterangan.Dengan alasan kurang faham teknis pengaspalan tersebut sehingga ketika kegiatan dilaksanakan tidak memantau kegiatan tersebut.
“Jika dasar jalan(tipe A),sewaktu pengerjaan fisik beberapa bulan yang lalu di tahun 2018, saya rasa sudah sangat bagus,karena saya ikut langsung pantau selama kegiatan tersebut berjalan.untuk teknis pengaspalan,saya tidak paham, sehingga kita tidak tahu yang dikerjakan sesuai atau tidak dengan perencanaan atau juknis yan ada”jelas masyarakat yang nama enggan untuk di tampilkan,jum’at(13/06).

BACA JUGA  Kami segenap Jajaran SMAN 1 LIWA Kab.Lampung Barat

Kesimpulan terlihat jelas bahwa,ketebalan aspal jelas diduga tidak sesuai dengan standart yang ada,dugaan tidak sesuai petunjuk teknis(Juknis).
“yang jelas terlihat dari aspal yang sudah retak/rengkah tersebut,aspal terlihat sangat tipis”tambah salah satu warga tersebut.

Dalam hal ini diduga pihak rekanan telah merugikan keuangan daerah hingga milyaran rupiah,dengan dugaan modus pengurangan pada volume fisik dilapangan.

Hingga berita ini tayang pihak dinas maupun pihak pihak terkait lainnya seolah tertutup, dan sulit ditemui ataupun dihubungi oleh koranlibasnews.com,untuk dimintai keterangan terkait hal tersebut,senin(24/06).

Kedepan pihak Dinas PU-PR diharapkan,melalui kepala dinas dan kepala bidang binamarga,menjalankan prosedur yang ada.Segera turun kroscek progress fisik ke lapangan.Dan realisasikan 5% anggaran pemeliharaan dari kegiatan,agar anggaran pemeliharaan tidak terkesan mengendap percuma setiap tahunnya.
Penulis : Pen Libas

Penulis : Fikri

LIBAS GROUPbanner 728x120

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *