Warga Desa Rasau Sebut Proyek Normalisasi Sungai Didesanya Merugikan Petani Sawit

Merangin-koranlibasnews.com Selasa-17-september-2019 “Proyek Normalisasi sungai dari Provinsi yang berada di Desa Rasau, Kecamatan Renah Pamenang kabupaten merangin Jambi dikeluhkan warganya.

“Pasalnya proyek pengerukan sungai Rasau tersebut yang menelan biaya Ratusan juta rupiah itu harus mengorbankan pulluhan batang kelapa sawit milik warga yang sudah produksi.

Bacaan Lainnya

Hal ini di katakan langsung oleh Yono warga Desa Rasau yang mana lahan sawit miliknya terkena normalisasi sungai, Kepada awak media,senin (16/9/19) Yono mengatakan, “jika dirinya sangat menyayangkan tindakan pemerintah yang tidak mau memberikan kompensasi kepada dirinya,

Pasalnya sebanyak 60 pohon sawit miliknya saat ini di tumbangkan menggunakan alat Eksapator guna kepentingan Normalisasi sungai tersebut.

“Ya kami sangat menyayangkan tindakan kesemenamenaan pihak pemerintah terhadap kami selaku pemilik tanah, masak sebanyak 60 batang pohon sawit yang sudah produksi milik kami di tumbangkan begitu saja tanpa ada ganti rugi, jujur saja kami sangat tertindas dengan cara seperti ini, pasalnya jika saya jual perpokok sawit tersebut dengan harga 1 juta saja maka dari 60 batang sawit yang roboh tersebut kami sudah mendapatkan 60 juta,” demikian kesal Yono.

“Ditambahkannya oleh Yono, menurutnya dirinya juga sudah menjumpai Kepala Desa Rasau Parsi SH, guna menanyakan tentang ganti rugi tersebut, namun.

menurutnya Kades tidak bisa berbuat banyak tentang proyek Normalisasi sungai tersebut, karena menurutnya Normalisasi kali ini adalah proyek lanjutan dari Kades sebelumnya. “Ya kami sudah menemui Kades, namun jawaban kades dirinya tidak bisa berbuat apa-apa, karena proyek Normalisasi ini adalah lanjutan dari program kades sebelumnya yaitu bu Munjiah, ” imbuhnya.

Masih menurut Yono, dirinya menganggap jika proyek Normalisasi sungai tersebut bukan mensejahterakan rakyat, tapi justru menyengsarakan rakyat. “Menurut saya proyek ini bukan mensejahterakan rakyat, tapi malah bikin sengsara rakyat, lihat saja gara-gara pohon sawit milik saya di tumbangkan sebanyak 60 batang, tanpa ganti rugi, saat ini jelas penghasilan panen kami menurun dratis, karena jumlah batang sudah berkurang banyak, ” terangnya lagi.pungkasnya.

Penulis : Basori libas

Editor   : Fikri

LIBAS GROUP banner 728x120 banner 728x90
BACA JUGA  PISAH SAMBUT KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK LAMPUNG BARAT DAN PEMERINTAH KABUPATEN PESISIR BARAT

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *