Subang-koranlibasnews.com Keseriusan dalam mengelola anggaran dana desa (DD) tahap 1 Perlu tatanan dalam pengerjaannya supaya menghasilkan lebih baik,salah satunya Desa Rancajaya adalah merupakan miniatur sebagai tolak ukur bagi desa yang lain karena pembangunan dari desa untuk Dusun Sengon sudah diakumulasi oleh pemerintah Desa Rancajaya.
Berdasarkan ketentuan desa dan hasil minggon di Desa kini sedang giat membangun desanya biar tertata dengan baik dan rapih. Jumat,(01/05/2020).
Ketika di mintai keterangan Awak Media Libas News, Kepala Desa Rancajaya H.KOSASIH menurutnya atas dasar usulan warga Dusun Sengon Penguatan jalan itu penting sebab sebelumnya jalan lingkungan tersebut masih tanah untuk itu kami buat pengerasan atau di urug sirtu dulu supaya nanti program berikutnya insyaalloh akan diperkuat dengan rabat beton, Seperti jalan bakan laman arah Desa Rancajaya ke Desa Karang Hegar dengan volume panjang 665 m Volume Lebar 3 meter ketebalan 15 Cm dari anggaran Dana Desa tahun 2019.
H.KOSASIH menambahkan Karena yang kita emban bukan anggaran kecil dan juga menyangkut masalah kehidupan masyarakat Dusun Sengon Desa Rancajaya secara inflementasi juga, Dana desa yang saya terapkan buat pengerasan jalan tahap 1 tahun anggaran 2020, Karena keinginan masyarakat.
Dusun Sengon pengen jalan kuat jadi tidak becek, Karena yang kita kerjakan jalan alternatif untuk umum, Dengan inisyatif saya juga berdasarkan hasil musyawarah adalah untuk membangun Dusun Sengon yang tercinta ini saya sebagai Kepala Desa Rancajaya tidak ber andai-andai, Saya siap membantu dan melayani warga Rancajaya khususnya, Dan kami menjalankan sesuai prosedur dan amanah bukan untuk membodohi masyarakat Rancajaya sendiri, Demi kelangsungan hidup bermasyarakat kita sesuaikan.
Di tempat lain LPM yakni A.SETIAWAN mengatakan Pengerasan jalan yang kami kerjakan sesuai dengan rapbdes saya tidak mengurangi volume malah penambahan ketebalan yang sudah di plot yakni pajang 242 meter lebar 3 meter ketebalan 15 cm dari anggaran sebesar Rp.50 juta rupiah,kita sesuaikan dengan keadaan lingkungan jalan lingkungan, Saya juga melibatkan pekerja-pekerja lokal dari Dusun Sengon sendiri.
Jadi masyarakat Dusun Sengon sangat antusias serta merta ikut membantu, Karena selama ini jalan belum pernah di perbaiki hingga banyak jalan rusak berlubang jadi masyarakat sungkan untuk melewati, Alhamdulilah sekarang sudah ada kemajuan
Sekdes YANTO SURYANTO juga di mintai keterangan mengatakan pelaksanaan Padat karya tunai merupakan kegiatan pemberdayaan masyarakat marginal/miskin yang bersifat produktif, dengan memanfaatan sumber daya alam, tenaga kerja, dan teknologi lokal.
Program ini berguna dalam rangka mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan dan menurunkan angka stunting.
Anggaran untuk mendukung kegiatan padat karya tunai dari Desa Rancajaya berasal dari dana desa, atau anggaran kementerian maupun lembaga dan anggaran pemerintah daerah.
YANTO SURYANTO juga menerangkan Penggunaan Dana Desa dilakukan secara swakelola, sejak tahap perencanaan dan pelaksanaan kegiatan dilakukan secara mandiri oleh desa dan memungkinkan untuk tidak dikontrakkan kepada pihak ketiga atau kontraktor.
Pelaksanaan kegiatan Padat karya Tunai di Desa Rancajaya yang menggunakan Dana Desa dilakukan oleh Tim Pengelola Kegiatan (TPK) dan dalam penetapan harga satuan kegiatan atau hari orang kerja (HOK) mengacu pada peraturan Bupati Subang Tentang Harga Satuan Biaya setempat.
Terakhir Sekdes YANTO SURYANTO menambahkan Pelaksanaan Padat Karya Tunai di Desa yang bersumber dari anggaran Kementerian/Lembaga mengacu pada pengadaan barang/jasa yang sudah dilakukan sesuai Perpres No.54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah juncto Peraturan Presiden 70 Tahun 2012 junctis Peraturan Presiden 172 Tahun 2014 junctis Peraturan Presiden 4 Tahun 2015.
Terpisah, TALIB MAULANA salah satu Karang Taruna Dusun Sengon sangat mengapresiasi apa yang telah dilakukan Pemdes Rancajaya
Dikatakannya, kepedulian pemuda -pemuda karang taruna dalam pembangunan Desa adalah bentuk tanggungjawab yang bisa di tiru oleh pemuda lainya. Pungkasnya
Penulis : Uta libas
Editor : Fikri
