BAHAYA NARKOBA BAGI GENERASI INDONESIA

Oleh : Fikti Yanto, SH

Pimred SKU LIBAS NEWS & libasnews.com

Bacaan Lainnya

Jika ditelisik lebih mendalam, penyalahgunaan narkoba bukan saat ini saja, jauh sebelumnya narkoba sudah mewabah dimasyarakat kita, apalagi saat ini menjadi primadona kaum anak muda uang mudah didapat mulai dari anak sekolah pada tingkatan dasar hingga pengangguran pun mudah mendapatkan uang.
Tidak hanya dikalangan masyarakat umum, di kalangan pelajar peredaran Narkoba tidak kalah maraknya.
Kenyataan miris ini tentu menghentakkan kita semua, khususnya dunia pendidikan kita.
Lembaga pendidikan yang seharusnya menjadi wadah bagi terbentuknya sumber daya manusia yang berkualitas dengan seperangkat intelektualitas, moralitas dan spiritualitas memadai, ternyata telah dicemari oleh perilaku sejumlah oknum siswa yang tidak bertanggungjawab.

Kenyataan ini juga seharusnya membuka mata kita, bahwa dunia pendidikan di negeri ini sedang menghadapi sebuah ancaman besar, yakni jeratan narkoba, yang setiap saat siap menghancurkan masa depan anak bangsa ini.

Jika dilihat dari kasus-kasus yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir ini, masalah penyalahgunaan narkoba di kalangan remaja dan pelajar dapat dikatakan sulit di atasi, karena penyelesaiannya melibatkan banyak faktor dan kerjasama dari semua pihak yang bersangkutan, seperti pemerintah, aparat, masyarakat, media massa, keluarga, remaja itu sendiri, dan pihak-pihak lain.

Peran suplier juga sangat vital, karena penyalahgunaan narkoba dikalangan pelajar terjadi karena korban kurang atau tidak memahami apa narkoba itu sehingga dapat dibohongi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab (pengedar) dan bahkan terkadang mencoba-coba pada akhirnya kecanduan.

Dipihak lain, peran keluarga, orang tua tidak tahu atau kurang memahami hal-hal yang berhubungan dengan narkoba sehingga tidak dapat memberikan informasi atau pendidikan yang jelas kepada anak-anaknya akan bahaya narkoba.

BACA JUGA  SUARA REDAKSI MEDIA LIBAS NEWS & LIBAS NEWS.COM

Kurangnya penyuluhan dan informasi di masyarakat mengenai bahaya penyalahgunaan narkoba. Untuk itu penyuluhan dan tindakan edukatif harus direncanakan, diadakan dan dilaksanakan secara efektif dan intensif kepada masyarakat yang disampaikan dengan sarana atau media yang tepat untuk masyarakat.

Seharusnya orangtua dapat mengontrol dan tidak membiarkan anaknya bergaul hingga malam hari dan berkumpul pada kelompok-kelompok tertentu dalam komunitas yang dapat mencelakakan mereka.

Demikian juga halnya dengan kondisi di pedesaan, banyaknya lokasi untuk bersembunyi di dalam hutan seperti kebun sawit, kebun ladang ataupun pesawahan dan tempat lainnya memungkinkan para pelajar dan anak-anak terjerumus dalam lingkaran narkoba.

Saat ini, para remaja pun sudah dapat melakukan oplosan minuman yang dicampur dengan berbagai jenis dan dapat mendatangkan kenyamanan seperti jenis narkoba yang ada, bahkan tren terjadi dikalangan pelajar dan anak remaja adalah Minum obat sirup XOMIX ,PCC,EXSIMERdan lain -lain.

Hal ini bukan rahasia umum lagi dikalangan pelajar. Ini menandakan bahwa darurat narkoba riil terjadi danharus menjadi perhatian serius.

Oleh karenanya perlu kewaspadaan semua pihak, baik dinas pendidikan bagi mereka yang masih sekolah maupun yang sudah putus sekolah, dan harus ada razia khusus dikalangan pelajar baik pada jam sekolah maupun diluar jam sekolah.

Sikap ini adalah untuk pencegahan dan jika memang pelajar tersebut tertangkap untuk tidak dibela namun berikan pelajaran terbaik dengan mendampingi bukan untuk membela.
Peran pemerintah dalam memerangi narkoba sudah cukup besar dengan mendirikan lembaga seperti BNN, demikian juga masyarakat pun ikut terlibat dalam memerangi narkoba , ini semua merupakan upaya berbagai kalangan dan lapisan masyarakat untuk memberantas narkoba.
Jika kita melihat persoalan-persoalan yang terjadi sehingga banyak jeratan narkoba hingga jatuh pada kalangan pelajar dan intelektua, maka setidaknya ada beberapa solusi altenatif atau beberapa pendekatan bisa dilakukan seperti; Pertama, pendekatan agama. Melalui pendekatan ini, mereka yang masih ‘bersih’ dari dunia narkoba, senantiasa ditanamkan ajaran agama yang mereka anut. Agama apa pun, tidak ada yang menghendaki pemeluknya untuk merusak dirinya, masa depannya, serta kehidupannya.

BACA JUGA  Tim Wasev Mabesad Tinjau RTLH Di Bukit Beringin

Setiap agama mengajarkan pemeluknya untuk menegakkan kebaikan, menghindari kerusakan, baik pada dirinya, keluarganya, maupun lingkungan sekitarnya. Sedangkan bagi mereka yang sudah terlanjur masuk dalam kubangan narkoba, hendaknya diingatkan kembali nilai-nilai yang terkandung di dalam ajaran agama yang mereka yakini. Dengan jalan demikian, diharapkan ajaran agama yang pernah tertanam dalam benak mereka mampu menggugah jiwa mereka untuk kembali ke jalan yang benar.

Kedua, pendekatan psikologis. Dengan pendekatan ini, mereka yang belum terjamah ‘kenikmatan semu’ narkoba, diberikan nasihat dari ‘hati ke hati’ oleh orang-orang yang dekat dengannya, sesuai dengan karakter kepribadian mereka.

Langkah persuasif melalui pendekatan psikologis ini diharapkan mampu menanamkan kesadaran dari dalam hati mereka untuk menjauhi dunia narkoba.

Adapun bagi mereka yang telah larut dalam ‘kehidupan gelap’ narkoba, melalui pendekatan ini dapat diketahui, apakah mereka masuk dalam kategori pribadi yang ekstrovert (terbuka), introvert (tertutup), atau sensitif.

Dengan mengetahui latar belakang kepribadian mereka, maka pendekatan ini diharapkan mampu mengembalikan mereka pada kehidupan nyata.

Ketiga, pendekatan sosial. Baik bagi mereka yang belum, maupun yang sudah masuk dalam ‘sisi kelam’ narkoba, melalui pendekatan ini disadarkan bahwa mereka merupakan bagian penting dalam keluarga dan lingkungannya.

Dengan penanaman sikap seperti ini, maka mereka merasa bahwa kehadiran mereka di tengah keluarga dan masyarakat memiliki arti penting.

Dengan beberapa pendekatan di atas, diharapkan mampu menggerakkan hati para pelajar yang masih belia dan ‘suci’ dari kelamnya dunia narkoba untuk tidak larut dalam trend pergaulan yang menyesatkan.

Dan bagi mereka dari kalangan masyarakat yang sudah tercebur ke dalam ‘kubangan’ dunia narkoba, melalui beberapa pendekatan tersebut, diharapkan dapat kembali sadar akan arti penting kehidupan ini.(Tim***)

LIBAS GROUP banner 728x120 banner 728x90

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *